Jumat, 18 Februari 2011

sistem ekonomi

PENDAHULUAN

Pembahasan ini membahas tentang sistem ekonomi Indonesia yang di bandingkan dengan 2 sistem ekstrem yaitu kapitalis dan sosialis. Pembahasan mengunakan pendekatan historis yang di kaitkan dengan perkembangan ekonomi kontemporer. Secara kusus juga akan memberi gambaran umum perihal sistem ekonomi panca sila, sebagai simtem ekonomi khas Indonesia beserta sistem ekonomi kerakyatan sebagai salah satu supsistennya, dan juga pendekatan perbandingan dengan sistem ekonomi Kapitalis-Neo Liberal yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Pembahasan ini juga menguraikan perlunya reformasi (sistem) ekonomi pasca kerisis moneter 1997/1998 yang coraknya mekin di atur oleh IMF dan bank dunia yang menjadi bukti kuatnya daya tahan ekonomi rakyat di saat kerisis.

Setelah mempelajari modul ini di harapkan dapat menjelaskan sisitem ekonomi indonesia dan perlunya reformasi ekonomi indonesia menuju sistem ekonoimi yang lebih demokratis. Secara khusus setelah mempelajari modul ini anda di harapkan mampu :

1. menjelaskan fariasi (perbedaaan) sistem ekonomi dan sejarah perkembangan sisitem ekonomi indonesia
2. merumuskan sistem ekonomi yang berlaku di indonesia saat ini berserta gagasan-gagasan perkembangannya
3. menjelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan
4. menjelaskan latar belakang oerlunya reformasi ekonomi indonesia paska krisis moneter 1997/1998
5. menerangkan daya tahan dan peranan ekonomi rakyat di saat krisis


SISITEM EKONOMI

A. PENGERTIAN EKONOMI
B.
Setiap kelompok masyarakat (pada tataran yang lebih kompleks membentuk negara bangsa ) pati memiliki sebuah sistem ekonomi untuk mengatasi beberapa persoalan , seperti :
1. barang apa yang seharusnya di hasilkan
2. bagaimana cara mengahsilkan barang tersebut dan
3. untuk siapa barang tersebut di hasilkan dan bagaimana cara mengahasilkannya.
Jawaban atas ketiga pertanyaaan tersebut akan menetukan sisitem ekonomi sebuah negara ( Hudianto,2002 ).

Penetuan sistem ekonomi tidak dapat di lepaskan dari ideologi yang di yakini oleh negara. Idiologi teretntu akan melahirkan sistem ekonomi terpadu pula. Setiap sistem ekonomi membutuhkan sekumpulan peraturan, idiologi yang mendasarinya, menjelaskan peraturan tersebut dan keyakinan indifidu yang akan membuatnya terus di jalankan (Robinson.1962:18)

Ada berbagai sistem ekonomi yang berkembang di dunia. Namun pada sarnya kita dapat membaginya menjadi 2 titik ektrim yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Karna keuda sistem tersebut tidak dapat menjawab kedua maslah tersbut maka munculah sistem ekonomi campura.

B JENIS-JENIS SISTEM EKONOMI

1 .Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis muncul pada abad ke-17. ketika dominasi gereja di eropa mulai runtuh. Di runtuhkan oleh pandangan yang mengedepanka pada liberalisme, raionalisme atau intelektuallisme, materialisme dan humanisme. Pemikiran tersebut menjadi dasar ekonomi dasar kapitalis. Pemikiran kapitalisme meletakan kebebasan indifidu sebagai hal yang peling utama. Mengajarkan bahwa peranana rasio ( pikiran ) lebih penting dari pada perasaan. meterialisme adalah paham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaran. Humanisme adlah paham yang menyataka bahwa bagi manusia yang penting adalah kehidupan di dunia ini. mereka sangat tergantung dengan perdagangan maka setelah kemunculan penemuan teknologi baru seperti mesin uap mereka beralih pada industri. Pada masa itulah muncul Adam Smith (1776) yang menjadi peletak idiologi kapitalisme.

Ciri ciri sistem ekonomi kapitalisme:

A.menjadikan atas hak menjadi perseorangan
hak milk pribadi adalah yang paling penting dalam kapitalisme setiap orang berhak menumbun kekayaan pribadi tanpa mengindahkan posissi ornag lain yang tidak memiliki kemampuan melakukan hal yang sama

B.mementingakan diri sendiri (self interstd)
karena menekankan indifidualisme, indifidu sepenuhnya di bebaskan berorientasi pada diri sendiri. Para kaapitalis mempercayai kehadiran” tang-tanga gaip” (infisible hands) yang akan mempertemukan setiap iindifidu dalam sebuah keseimbangan (aquilibirium)

C.pemberian kebebasan penuh
Setiap pihak memilki kebebasan penuh untuk melakukan aktifitas ekonomi. Campurtangan negara dalam aktifitas ekonomi dibatasi hanya sebagai penyedia fasilitas dan pengatur lalu lintas agar aktifitas ekonomiany alancar. Jika setiap indifidu mendapatkan kebebaskan maka akan tercapai kemakmuran dalam masnyarakat.
D.persaingan bebas (free compitition)
Persaingan dapat terjadi antar penjual yang dapat memeberika kualitas terbaik kepada pembeli. ketiaka posisi tawar masing masing produsen dan konsumen seimbang, sehingga pembeli dan penjual tidak dapat menjadi penetua harga ( price stter) tetapi hanya bertindak sebagai sebagai penganbil harag ( price taker )

E. harga sebagai penentu (price sistem)
Para kapitalis pencaya mekanisme pasar yang bekerja menetukan harga keseimbangan penawaran dan permintaan barang dan jasa

F.peran negara minimal
Para sistem kapitalis ekonomi kapitalis pasra yang stu satunya di yakini baik dan boleh bekerja di pasar. oleh karna itu negara memilki peran minim. Sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan indifidu untuk berusaha mendapatkan kekayaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.


* Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :

a.Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b.Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c.Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d.Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e.Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f.Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
g.Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
* Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :

a. Keuntungan :
1) Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4) Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5) Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
b. Kelemahan :
1) Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2) Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3) Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4) Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5) Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.

* Institusi-institusi dalam Ekonomi Liberal Kapitalis.
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni :
a. Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b. Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras dan produktif.
c. Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia. Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d. Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).

e. Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.

2.Sistem Ekonomi Sosisalis

Pemikiran sistem ekonomi sosialis sesungguhnya telah muncul sejak abad ke-16, di sebut sebagai sosialisme utopis. Pola risasi yang tajam antara yang kaya dan si miskin dalam struktur sosial-ekonomi masyarakat, yang konsepnya di sebut sebagai “sosialisme utopia” tanggapan pada tahpa awala perkembangan kapilaisme, secara sistematis oleh Adam Smith pada tahin 1776.
Kolektifisme adalah ajakan yang menyatakan bahwa setiap orang adalah masyarakat. Organisme adalah pandangan bahwa salain kepentingan dan kebutuhan masyarakat ,negara sebgai sebuah kesatua juga memiliki kepentingan dan kebutuhan. Dalam sistem ekonomi sosialis ini pemerintah sangat berperan untuk menentukan jalannya perekonomian.

3.Siastem Ekonomi Islam
Tiga Asas Sistem Ekonomi Islam
Dengan melakukan istiqra` (penelahaan induktif) terhadap hukum-hukum syara' yang menyangkut masalah ekonomi, akan dapat disimpulkan bahwa Sistem Ekonomi (an-nizham al-iqtishady) dalam Islam mencakup pembahasan yang menjelaskan bagaimana memperoleh harta kekayaan (barang dan jasa), bagaimana mengelola (mengkonsumsi dan mengembangkan) harta tersebut, serta bagaimana mendistribusikan kekayaan yang ada. Sehingga ketika membahas ekonomi, Islam hanya membahas masalah bagaimana cara memperoleh kepemilikan harta kekayaan, bagaimana mengelola kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki, serta cara mendistribusikan kekayaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.
Atas dasar pandangan di atas, maka menurut Zallum (1983), Az-Zain (1981), An-Nabhaniy (1990), dan Abdullah (1990), asas-asas yang membangun sistem ekonomi Islam terdiri dari atas tiga asas, yakni :
(1) bagaimana harta diperoleh yakni menyangkut kepemilikan (al-milkiyah),
(2) bagaimana pengelolaan kepemilikan harta (tasharruf fil milkiyah), serta
(3) bagaimana distribusi kekayaan di tengah masyarakat (tauzi'ul tsarwah bayna an-naas).

4.Sistem Ekonimi Campuran
The Convergence Hyphotesis / Teori Pendulum Sosialis dan Kapitalis

Divergence vs Convergence; Hipotesis konvergensi didukung oleh sejumlah dalil :
1. semua perekonomian merupakan suatu ramuan atau baruan dengan derajat yang berbeda dari sosialime dan kapitalisme.
2. Bauran tersebut terjadi karena macam-macam alasan penting.
3.Kapitalisme dan pasar-pasar tidak "tanpa cacat" dalam keputusan-keputusan alokatif mereka. Pasar tidak selalu efisiem da;a, ,emga;okasi sumber daya, dalam kondisi demikian pemerintah perlu berintervensi.

Menurut Karl Marx Kaum majikan memeras tenaga buruh. Teori eksploitasi Mehrwert . surplus value = nilai yang didapat dari tenaga kerja buruh. Kapitalisme akan runtuh dengan sendirinya karena ada persaingan. Faktanya yang runtuh adalah sosialisme karena ia tidak dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi.

Gabungan antara sistem ekonomi pasaran bebas dgn sistem ekonomi perancangan pusat Menggunakan mekanisme pasaran dan membenarkan kerajaan campur tangan dalam kegiatan ekonomi untuk mengatasi kelemahan2 mekanisme pasaran. Kerajaan dan pihak swasta bersama-sama menyelesaikan masalah asas ekonomi. Individu dan firma bebas untuk memiliki harta kekayaan dan faktor pengeluaran. Kerajaan akan memastikan kegiatan firma tidak menjejaskan kepentingan pengguna dan faktor pengeluaran.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
• pemilikan faktor pengeluaran
o Individu dan pihak swasta bebas memiliki faktor pengeluaran
o Kerajaan menggunakan undang2 untuk mengawal sumber ekonomi demi menjaga kebajikan masyarakat dan memelihara kestabilan ekonomi negara.
• Pembuatan keputusan
o Individu dan pihak swasta bebas menentukan corak peruntukan faktor2 pengeluaran
o Firma bebas menentukan jenis dan jumlah barang yg hendak dikeluarkan,kaedah pengeluaran dan pengguna sasaran bagi barang yg hendak dikeluarkan.
o Kerajaan mengeluarkan barang2 yang tidak dikeluarkan oleh pihak swasta.
o Individu, pihak swasta dan kerajaan bersama2 membuat keputusan.
KESIMPULAN :
Indonesia tidak bisa lepas dari sistem ekonomi liberal, karena perekonomian negara ini masih bergantung pada Amerika Serikat. Sebagai contoh ketika krisis ekonomi global melanda dunia, khususnya Amerika Serikat, ekspor tekstil Indonesia macet total. “Ini menandakan, kita masih sangat tergantung dengan Amerika, sehingga mau tidak mau pelaku ekonomi kita menganut liberal,” katanya.
Namun, sistem ekonomi liberal tidak bisa 100 persen diterapkan, karena sebagai negara berkembang campur tangan pemerintah masih diperlukan, katanya.
Ia menyatakan, ekonomi liberal atau yang sekarang populer neoliberal tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan, sementara di negara ini penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan masih tinggi.
“Jadi, pertumbuhan ekonomi pada sistem liberal hanya bisa dirasakan oleh dua kelompok tersebut, padahal perekonomian harus dirasakan semua lapisan masyarakat,” katanya.
Oleh karenanya, siapapun yang akan menjadi presiden mendatang, maka sistem ekonomi yang akan diterapkan di Indonesia adalah ekonomi Pancasila atau campuran, dimana peran pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mebangun ekonomi kerakyatan.
Menyinggung program ekonomi tiga pasangan calon presiden dan wapres mendatang, Ali Yamin menyatakan, program ekonomi pasangan Jusuf Kalla-Wiranto masih realistis dibandingkan dua pasangan lainnya.
Konsep ekonomi JK-Win lebih mengutamakan sektor riel, sehingga perekonomian Indonesia akan lebih cepat berkembang.
“Jadi slogan pasangan JK-Win ‘lebih cepat lebih baik’ sangat tepat dengan konsep ekonominya yang mengutamakan sektor riel, sehingga mereka mematokan pertumbuhan ekonomi mencapai 6-7 persen,” ujarnya.
Sementara, konsep ekonomi pasangan SBY-Boediono, menurut Ali Yamin, akan tetap menerapkan sistem ekonomi sebelumnya atau yang sudah berjalan selama ini.
Menanggapi konsep neoliberalisme yang disebut-sebut dianut Boediono, ia menyatakan, sebagai negara berkembang sulit rasanya menerapkan eknomi liberal, karena Indonesia masih memerlukan campur tangan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.