Selasa, 26 April 2011

neraca pembayarn dan tingkat ketergantunan pada modal asing

Pendahuluan

Pada tuliasan ini saya akann membahas tentang neraca pembayaran dan ketergantungan pada modal asing, saya harap tulisan saya ini para pembaca dapat memahami pengertian dari neraca pembayaran dan dampak sifat ketergantungan pada modal asing.

A.PENGERTIAN

Neraca pembayaran merupakan suatu ikhtisar yang meringkas transaksi-transaksi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu tertentu (biasanya satu tahun). Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item finansial.

Transaksi dalam neraca pembayaran dapat dibedakan dalam dua macam transaksi.

1. Transaksi debit, yaitu transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari dalam negeri ke luar negeri. Transaksi ini disebut transaksi negatif (-), yaitu transaksi yang menyebabkan berkurangnya posisi cadangan devisa.
2. Transaksi kredit adalah transaksi yang menyebabkan mengalirnya arus uang (devisa) dari luar negeri ke dalam negeri. Transaksi ini disebut juga transaksi positif (+), yaitu transaksi yang menyebabkan bertambahnya posisi cadangan devisa negara

Neraca pembayaran adalah catatan tentang transaksi ekonomi internasional suatu negara terhadap negara lainnya dalam kurun waktu tertentu.[Dalam neraca pembayaran akan terlihat kemampuan penduduk suatu negara terhadap penduduk negara lain yang tercermin dari defisit atau surplusnya suatu perdagangan dan keluar masuk modal.[Sepintas akan sangat menguntungkan jika neraca pembayaran suatu negara mengalami surplus dan sangat merugikan defisit, tetapi tidak demikian kenyataan dalam politik ekonomi

B.BOP

BOP sangat berguna karena menunjukkan struktur dan komposisi transaksi ekonomi dan posisi keuangan internasional dari suatu negara, dan juga BOP merupakan salah satu indikator fundamental ekonomi dari suatu negara disamping variabe;-variabel ekonomi makro lainnya.

BOP terdiri atas 3 saldo, yaitu:

Saldo neraca transaksi berjalan ( TB )

Saldo neraca modal ( CA )

Saldo neraca moneter ( MA )

TB adalah jumlah saldo dari 1.neraca perdagangan yang mencatat ekspor dan impor barang 2. Neraca jasa yang mencatat ekspor dan impor termasuk pendapatan royalti bunga deposito, transfer keuntungan bagi investor asing, pembayaran bunga cicilan utang luar negeri dan kiriman uang masuk dari tenaga kerja indonesia diluar negeri dan 3. Transaksi-transaksi sepihak, yakni yang mencatat transaksi keuangan internasional sepihak atau tanpa melakukan kegiatan keuangan tertentu sebagai kompensasi dari pihak penerima. Terkadang, untuk menutupi defisit TB dilakukan fasilitas khusus dari IMF yaitu Special Drawing Rights.

CA adalah neraca ygmencatat arus modal jangka pendek dan jangka panjang masuk dan keluar yang terdiri atas modal pemerintah neto dan lalu lintas modal swasta neto. Modal pemerintah yaitu selisih antara pinjaman baru yg didapat dari luar negeri dan pelunasan utang pokok dari pinjaman yg didapat pada periode sebelumya yang sudah jatuh tempo. Lau lintas modal swasta neto adalah selisih antara dana investasi yg masuk, pinjaman dari luar negeri, dan pelunasan utang pokok swasta dan dana investasi keluar negeri. Dana investasi terdiri dari dua macam yaitu investasi langsung dan investasi tidak langsung.

MA adalah neraca yg mencatat perubahan cadangan devisa berdasarkan transaksi arus devisa yg masuk dan keluar dari suatu negara dalam suatu periode tertentu yg dicatat oleh bank sentralnya. CD yg dicatat secara resmi, disebut neraca cadangan.

Selisih perhitungan antara neraca cadangan dan neraca moneter disebut error & omission. Karena secara keseluruhan saldo BOP harus ( nol=kredit ), maka MA berfungsi sebagai pos pengimbang agar selisih agar selisih antara neraca cadangan agar selisih antara neraca cadangan dan e&o sama dengan 0. Oleh karena itu, didalam MA tanda ( + ) berarti defisit atau CD berkurang dan tanda ( - ) artinya surplus ( CD bertambah )

C.MODAL ASING

1. Manfaat Bagi Negara Pemberi dan Negara Penerima

Seperti halnya perdagangan Internasional, mobilisasi modal antar negara mempunyai manfaat bagu negara pengekspor maupun pengimpor modal tersebut. Proyek investasi dengan tingkat pengembalian ( return on investment ; ROI ) yang tinggi di suatu negara tidak akan dikorbankan karena kelangkaan dana, sementara proyek investasi dengan hasil yang rendah di negara yg memiliki dana dana berlimpah dapat terus dilaksanakan. Manfaat dari adanya investasi dari DCs di LDCs juga harus dilihat dalam bentuk pertumbuhan output ( PDB ) kesempatan kerja dan pendapatan, peralihan teknologi, pengetahuan manajemen, dll.

2. Pembiayaan Defisit Tabungan-Investasi ( S-I Gap )

BAGI Indonesia modal asing diperlukan bukan hanya untuk membiayai defisit neraca transaksi berjalan atau menutupi kekurangan CD, tetapi juga untuk membiayai investasi di dalam negeri. Defisit neraca transaksi berjalan paling tidak harus dikompensasi dalam jumlah yg sama oleh surplus CA agar CD tidak berkurang. Semakin besar defisit neraca transaksi berjalan, semakin besar modal masuk yg diperlukan untuk menjaga agar CD tidak berkurang. Indonesia selama ini sangat tergantung modal asing untuk membiayai investasi didalam negeri karena dana yg bersumber dari tabungan lebih kecil daripada kebutuhan dana untuk investasi

3. Perkembangan Arus Modal Masuk

Sebagian besar modal asing yang masuk ke Indonesia adalah modal resmi, walaupun porsinya bervariasi antar tahun. Ini karena modal asing resmi lebih dominan dibandingkan modal swasta sebagai sumber eksternal bagi pembiayaan tabungan-investasi gap Indonesia. Terutama sejak kerisis ekonomi yg disusul dengan krisis politik dan sosial, peran modal asing resmi semakin penting terutama dari IMF, Bank Dunia dan CGI, sedangkan peran dari modal asing berkurang karena indonesia menjadi tidak menarik lagi atau tidak aman untuk investasi.

Sebenarnya yang penting bukan angak persetujuan untuk diperhatikan., tetapi angka realisasinya. Data dari BKPM yang diolah oleh Litbang harian Kompas menunjukan bahwa nilai realisasi investasi langsung di Indonesia baik PMDN maupun PMA rata-rata pertahun sangat kecil sebagai suatu persentase dari nilai investasi yg disetuju

Kesimpulan

Neraca pembayaran yaitu catatan yang sistematis tentang transaksi ekonomi internasional antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lainnya dalam jangka waktu tertentu.

Neraca pembayaran mencakup pembelian dan penjualan barang dan jasa, hibah dari individu dan pemerintah asing, dan transaksi finansial. Umumnya neraca pembayaran terbagi atas neraca transaksi berjalan dan neraca lalu lintas modal dan finansial, dan item-item,

Tetapi dalam perjalanannya komponen hutang luar negeri justru mendominasi hampir seluruh pengeluaran pembangunan pemerintah sehingga menimbulkan tingkat ketergantungan yang tinggi pada hutang luar negeri. Di samping beban ekonomi yangharus diterima rakyat pada saat pembayaran kembali, juga beban psikologis politisyang harus diterima oleh negara debitur akibat ketergantungannya dengan bantuanasing walaupun terdapat peningkatan pendapatan perkapita maupun laju pertumbuhan tinggi, bukan berarti masalah pada ketergantungan modal asing dapat terselaisaikan dengan mudah.

Persaingan dagang di tingkat internasional sangat berat. Hal ini disebabkan adanya berbagai aturan dan hambatan perdagangan di setiap negara. Untuk itu perlu adanya kerja sama ekonomi. Sehingga dalam kerja sama tersebut perlu dibuat aturan.

Dampak Negatif Kerjasama Ekonomi Internasional terhadap Perekonomian Negara - Ketergantungan dengan Negara Lain Banyaknya pinjaman modal dari luar negeri daspat membuat Indonesia selalu tergantung pada bantuan negara lain.

Bantuna itu sangat tersa pada saat penggunaanya, tapi pada saat pembayaran itu membuat tekjanan ekonomi pada suatu negara, bahkan dapat menghilangkan aset negara hanya karna pembayar hutang atau modal asing tersebut

Referensi

http://id.wikipedia.org/wiki/Neraca_pembayaran

http://id.wikipedia.org/wiki/Pengantar_Ilmu_Ekonomi_Makro

http://rullnii.blogspot.com/2011/03/neraca-pembayaran-dan-tingkat.html

Sabtu, 09 April 2011

usaha kecil dan menengah

Kebijakan Pemerintah

Cukup terbuka lebar peluang yang dibuka pemerintah untuk mengembangkan ekonomi kerakyatan, mensejahterakan masyarakat sesuai jiwa pasal 33 Undang Undang Dasar 1945 baik melalui program Taskin Agrobisnis, Ketahanan Pangan dan energi, PNPM-Mandiri, KUR, KUPS dan masih banyak lagi lainnya untuk mengaplikasikan angan-angan pendiri Republik ini tanpa dapat dinikmati langsung UKM.

Usaha Kecil dan Menengah disingkat UKM adalah sebuah istilah yang mengacu ke jenis usaha kecil yang memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp 200.000.000 tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha. Dan usaha yang berdiri sendiri. Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Kriteria usaha kecil menurut UU No. 9 tahun 1995 adalah sebagai berikut: 1. Memiliki kekayaan bersih paling banyak Rp. 200.000.000,- (Dua Ratus Juta Rupiah) tidak termasuk tanah dan bangunan tempat usaha 2. Memiliki hasil penjualan tahunan paling banyak Rp. 1.000.000.000,- (Satu Miliar Rupiah) 3. Milik Warga Negara Indonesia 4. Berdiri sendiri, bukan merupakan anak perusahaan atau cabang perusahaan yang tidak dimiliki, dikuasai, atau berafiliasi baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Menengah atau Usaha Besar 5. Berbentuk usaha orang perorangan , badan usaha yang tidak berbadan hukum, atau badan usaha yang berbadan hukum, termasuk koperasi.

Di Indonesia, jumlah UKM hingga 2005 mencapai 42,4 juta unit lebih.

Pemerintah Indonesia, membina UKM melalui Dinas Koperasi dan UKM, di masing-masing Provinsi atau Kabupaten/Kota.

Kondisi UKM di Daerah

Peran UKM dalam struktur perekonomian nasional tak perlu diragukan , lihat saja dalam tahun 2009 saja telah menyumbangkan 53,32 % PDB sebagai acuan pertumbuhan ekonomi.Ironisnya para pelaku UKM didaerah bagai menggapai barang di langit dengan impian indah penuh pesona, keluar masuk bank dengan membawa map dokumen usaha dan proposal mencari mitra untuk usahanya.

Namun yang terjadi di beberapa daerah selalu jawaban sama tunggu tim survey menunggu dengan sabar bak pungguk rindukan bulan, namun yang ditunggu tak pernah kunjung datang bahkan tanpa keterangan yang jelas difonis tidak memenuhi bank tehnis, sudah sangat tertutup dan rahasiakah dunia perbankan kita hingga rakyat tidak boleh tahu? Bagaimana UKM didaerah dapat maju dan berkembang kalau tidak ada upaya perbankan memberikan kemudahan proses serta solusi pemecahannya?

Setelah capek keluar masuk kantor bank tanpa hasil sedang di sisi lain kebutuhan keluarga sangat mendesak dan modal kerja tambah menipis satu persatu pelaku UKM tersebut mencari alternatif pinjaman walaupun tahu dengan bunga tinggi hingga ahirnya banyak terjerat dengan belenggu rentenir, ironis sekali hal ini terjadi di balik menggunungnya dana perbankan setelah negara kita merdeka lebih 65 tahun

Obrol Bual Perbankan Dalam Negeri

Pernyataan Gubernur Bank Indonesia (BI) dalam acara Global Policy Forum 2010 tanggal 27 September 2010 di Jimbaran Bali perihal Program Inklusi Keuangan serta upaya mendorong masyarakat dan perbankan saling berhubungan dalam memenuhi kebutuhan dana bagi puluhan juta pelaku UMKM yang tidak masuk dalam radar perbankan mengingat masih adanya kelebihan likwiditas di perbankan nasional lebih dari Rp 300 trilyun merupakan tiupan angin sorga.

Upaya keras BI mendorong fungsi intermediasi perbankan dengan mangaitkan giro wajib minimum (GWM) dengan Loan Deposit Ratio(LDR) sulit dicapai karena perbankan lebih memilih untuk membayar pinalty daripada harus memacu penyaluran kredit sebagamana statement Wakil Drektur BCA Yahya Setiaatmadja dan Direktur Risk Management Bank Mandiri Sentot A.Sentosa saat media gatering di Bandung tanggal 15 oktober 2010.

Alasan kredit bermasalah (non performing loan) sebagai momok menakutkan merupakan kehawatiran yang sangat berlebihan dan indikasi rendahnya profesionalisme seseorang pejabat perbankan, hal tersebut terjadi juga di kalangan bank besar lainnya yang memliki sikap sama antara lain BNI dan Panin.

Apalah artinya pemberlakuan aturan BI yang akan diefektifkan mulai tanggal 1 Maret 2011 bahwa Loan Deposit Ratio (LDR) diatas level 78 % bila kran kredit UKM yang sudah mencapai sekitar 40 juta tidak dibuka? Bagaimana pula posisi undisbursed loan proyek infrastruktur yang sudah tembus Rp512,26 Trilyn?

Upaya Mencari Terobosan Pendanaan

Dari hasil pemantauan Asosasi Petani Peternak Pengusaha Indonesia (API) dibeberapa daerah diperoleh data dan informasi sulitnya mencari akses pendanaan untuk mengembangkan usahanya dalam mendukung program Pemerintah antara lain :

1) Surat DPP-API kepada Menteri Pertanian RI No : 01/Exe/DPP-API/IV/2010 perihal Hambatan Upaya Swasembada Daging sudah mendapat tanggapan positf namun belum ada solusi kongkrit lapangan. Kebijakan Pemerntah sebagaimana tertuang dalam Permentan 40/PD.400/9/2009 tanggal 8 September 2009 tentang Skim KUPS merupakan langkah kongkrit untuk menciptakan tatanan iklim usaha yang mampu mendorong pelaku usaha bergerak dibidang pembibitan sapi yang belum banyak dilakukan pengusaha karena dinilai kurang menguntungkan dan memerlukan waktu lama. Dengan subsidi bunga pemerintah, diharapkan menumbuh kembangkan dunia usaha khususnya usaha kecil-menengah, meningkatkan populasi sapi berswasembada daging dan menciptakan lapangan pekerjaan baru dimasyarakat.

2) Kenyataan di beberapa daerah, kebijakan tersebut tidak disikapi sebagai peluang untuk meningkatkan peran UKM agar berpartisipasi aktif tapi lebih diarahkan kepada pengusaha besar dengan persyaratan bank tehnis yang sulit dipenuhi oleh UKM, Sementera itu Sarjana Membangun Desa yang siap mengembangkan diri, bersusah payah mencari mitra tidak memperoleh kesempatan bahkan dihambat, sebagaimana contoh kasus dalam surat kami tersebut.

3) Terjadinya perbedaan persepsi penafsiran peraturan oleh pejabat di daerah dengan kebijakan pemerntah pusat memerlukan langkah sinkronisasi agar tidak membingungkan masyarakat dan dunia usaha yang pada ahirnya menghambat program pemerintah.

4) Surat lainnya ke Menko Ekuin RI No : 01/Exe/DPP-API/IX/2010 perihal Delematis dunia pergulaan serta adanya Kebijakan Pemerntah untuk mengantispasi kebutuhan gula nasional 2,7 juta ton per tahun dengan menutup kekurangan sekitar 400.000 ton hingga 500.000 ton di akhir tahun akan membangun 15 PG baru, 6 pabrik pupuk urea dan merevitalisasi PG lama dengan dana sebesar Rp 49 trilyun, Sedang simposium Nasional Pemberdayaan Masyarakat Pergulaan di Hotel Shangrila Surabaya 14 Juni 2003, sejak awal merekomendir konsep PG terpadu dalam bentuk Klaster Industri Agropolitan. Diharapkan pemerintah segera memberlakukan proteksi dan kebijakan yang tegas terkait industri gula nasional, melindungi petani penghasil produk gula agar tidak tergerus persaingan global.

5) Sebenarnya dengan nilai investasi cek dam / embung berupa hibah sekitar 1 Unit @ Rp 1.028 juta dan Pinjaman lunak Modal kerja tahap awal budidaya untuk 600-700 Ha = Rp 7,72 milyar serta kredit investasi Klaster Industri Rp 57,55 milyar, diharapkan dapat memberikan kontribusi pertahun berupa gula SHS sebesar 8.000 ton @ Rp 7.500.000,- = Rp 60,0 milyar, dan bioethanol di samping hasil ikutannya berupa, makanan ternak batu abu ketel dan pupuk organic yang dimanfaatkan sendiri untuk kebutuhan keluarga petani. Pendapatan dari peningkatan status lahan tegal berpengairan semi tehnis meningkat dari Rp 3 juta menjadi Rp 34 juta/Ha/th, peningkatan devisa negara, memberi peluang kerja dikebun tebu beserta tanaman tumpang sarinya bagi sekitar 7.000 orang, 500 pasang sapi kerja dan terjadinya recovery ekonomi kerakyatan dengan berputarnya dana segar Rp 200,0 milyar.

6) Memperhatikan kondisi beberapa daerah potensal yang berbukit-bukit memungkinkan dibangunnya cekdam penampung air hujan sebagai sumber pengairan lahan tegal sekitarnya untuk budidaya tebu, diperlukan kemudahan dan perioritas sebagai Asosiasi UKM mitra Pemerintah untuk mengaplikasikannya di beberapa daerah sehingga menjadi barometer pembangunan Industri Gula Indonesa dalam mengembangkan potensi daerah.

7) Upaya disektor pengembangan minyak atsiri sebagai komuditas eksport juga terkendala dana.

Perlunya Regulasi Lembaga Pembiayaan

Untuk mengantispasi hal tersebut seyogyanya pihak yang kompeten berkenan menurunkan tim asistensinya kedaerah dengan melibatkan langsung para pemangku kepentingan dan tim independen Perguruan Tinggi sehingga segala sesuatunya menjadi jelas sebagai acuan mengadakan regulasi peraturan - bank tehnis dan perundang-undangan lembaga pembiayaan peninggalan rezim kolonial yang sudah tidak sesuai lagi dengan nafas reformasi harapan rakyat Indonesia dalam memberikan kontribusi menciptakan pemerintahan yang bersih dan berwibawa menuju masyarakat adil sejahtera berkesinambungan.

Ilustrasi Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan

Bila kran kredit tersebut dibuka untuk UKM petani-peternak-pengusaha kecil dapat digambarkan dari dana yang akan digunakan membangun gedung megah DPR- RI sebesar Rp 1,8 trilyun saja bila digunakan untuk mengantisipasi delematis pergulan di negeri yang kita cintai ini selama lima tahun operasonal untuk mengantisipasi penanggulangan membengkaknya pengangguran dan meningkatkan produktivitas potensi daerah melalui program Klaster Industri Agropolitan berbasis Gula 500-600 TCD secara kumulatif dapat membangun 180 unit klaster, melibatkan 250.000 petani, 1,9 juta tenaga kerja kebun, 90.000 ekor sapi kerja, meningkatkan produktivitas 126.000 Ha lahan tegal, surplus 54.000 KWH energi listrik serta menghasilkan 4,3 juta ton gula, recovery ekonomi kerakyatan dengan beredarnya dana segar 45,9 trilyun disamping hasil ikutannya bioethanol, pakan ternak, pupuk organik, biota laut – kepiting hasil ikutan hutan bakau dll.

Bertitik tolak dari kondisi dan pola pikir tersebut serta makin maraknya masalah kemiskinan, pengangguran, krisis pangan dan energi , kita perlu menyadari sepenuhnya bahwa tujuan tersebut perlu dilandasi komitmen tinggi para pemangku kepentingan atas dasar kondisi riel di lapangan dan rekomendasi solusi yang jelas agar suatu saat NKRI dapat berperan sebagai eksporter-produsen handal didunia pergulaan. Mengantisipasi pengangguran orang, swasembada pangan dan energi bahkan menjadikan negara kita sebagai eksporter yang diperhitungkan dunia internasional, siapakah yang akan memulai dan akan dimulai dari mana? Hati nurani kitalah sebagai patriot bangsa yang harus menjawab.

Surabaya 16 Nopember 2010

kesimpilan

usaha kecil ialah usaha yang di kelolah perorangan atau kelompok yang memiliki modah >= 200.000.000 atau memiliki aset seperti tanah, bangunan , dlll yang senilai tersebut agar dapat di jadikan jaminandan modal dari usaha yang di kelola, dalam usaha kecil masih sangat perlu di lindungi dari persaingan tidak sehat.

usaha kecil dan menengah di singkat UKM, Menurut Keputusan Presiden RI no. 99 tahun 1998 pengertian Usaha Kecil adalah: “Kegiatan ekonomi rakyat yang berskala kecil dengan bidang usaha yang secara mayoritas merupakan kegiatan usaha kecil dan perlu dilindungi untuk mencegah dari persaingan usaha yang tidak sehat.”

Peran UKM dalam struktur perekonomian nasional tak perlu diragukan , lihat saja dalam tahun 2009 saja telah menyumbangkan 53,32 % PDB sebagai acuan pertumbuhan ekonomi.Ironisnya para pelaku UKM didaerah bagai menggapai barang di langit dengan impian indah penuh pesona, keluar masuk bank dengan membawa map dokumen usaha dan proposal mencari mitra untuk usahanya.

Jumat, 01 April 2011

Rabu, 30 Maret 2011

industrialisasi

Pengertian, Definisi, Macam, Jenis dan Penggolongan Industri di Indonesia - Perekonomian Bisnis

1.PENDAHULUAN

A. Definisi dan pengertian industri
Industri adalah suatu usaha atau kegiatan pengolahan bahan mentah atau barang setengah jadi menjadi barang jadi barang jadi yang memiliki nilai tambah untuk mendapatkan keuntungan. Usaha perakitan atau assembling dan juga reparasi adalah bagian dari industri. Hasil industri tidak hanya berupa barang, tetapi juga dalam bentuk jasa.

B. SEJARAH

Industri berawal dari pekerjaan tukang atau juru. Sesudah matapencaharian hidup berpindah-pindah sebagai pemetik hasil bumi, pemburu dan nelayan di zaman purba, manusia tinggal menetap, membangun rumah dan mengolah tanah dengan bertani dan berkebun serta beternak. Kebutuhan mereka berkembang misalnya untuk mendapatkan alat pemetik hasil bumi, alat berburu, alat menangkap ikan, alat bertani, berkebun, alat untuk menambang sesuatu, bahkan alat untuk berperang serta alat-alat rumah tangga. Para tukang dan juru timbul sebagai sumber alat-alat dan barang-barang yang diperlukan itu. Dari situ mulailah berkembang kerajinan dan pertukangan yang menghasilkan barang-barang kebutuhan. Untuk menjadi pengrajin dan tukang yang baik diadakan pola pendidikan magang, dan untuk menjaga mutu hasil kerajinan dan pertukangan di Eropa dibentuk berbagai gilda (perhimpunan tukang dan juru sebagai cikal bakal berbagai asosiasi sekarang).

Pertambangan besi dan baja mengalami kemajuan pesat pada abad pertengahan. Selanjutnya pertambangan bahan bakar seperti batubara, minyak bumi dan gas maju pesat pula. Kedua hal itu memacu kemajuan teknologi permesinan, dimulai dengan penemuan mesin uap yang selanjutnya membuka jalan pada pembuatan dan perdagangan barang secara besar-besaran dan massal pada akhir abad 18 dan awal abad 19. Mulanya timbul pabrik-pabrik tekstil (Lille dan Manchester) dan kereta api, lalu industri baja (Essen) dan galangan kapal, pabrik mobil (Detroit), pabrik alumunium. Dari kebutuhan akan pewarnaan dalam pabrik-pabrik tekstil berkembang industri kimia dan farmasi. Terjadilah Revolusi Industri.

Sejak itu gelombang industrialisasi berupa pendirian pabrik-pabrik produksi barang secara massal, pemanfaatan tenaga buruh, dengan cepat melanda seluruh dunia, berbenturan dengan upaya tradisional di bidang pertanian (agrikultur). Sejak itu timbul berbagai penggolongan ragam industri.

A. Jenis / macam-macam industri berdasarkan tempat bahan baku
1. Industri ekstraktif
Industri ekstraktif adalah industri yang bahan baku diambil langsung dari alam sekitar.
- Contoh : pertanian, perkebunan, perhutanan, perikanan, peternakan, pertambangan, dan lain lain.
2. Industri nonekstaktif
Industri nonekstaktif adalah industri yang bahan baku didapat dari tempat lain selain alam sekitar.
3. Industri fasilitatif
Industri fasilitatif adalah industri yang produk utamanya adalah berbentuk jasa yang dijual kepada para konsumennya.
- Contoh : Asuransi, perbankan, transportasi, ekspedisi, dan lain sebagainya.

B. Golongan / macam industri berdasarkan besar kecil modal
1. Industri padat modal
adalah industri yang dibangun dengan modal yang jumlahnya besar untuk kegiatan operasional maupun pembangunannya
2. Industri padat karya
adalah industri yang lebih dititik beratkan pada sejumlah besar tenaga kerja atau pekerja dalam pembangunan serta pengoperasiannya.

C. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan klasifikasi atau penjenisannya
= berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986 =
1. Industri kimia dasar
contohnya seperti industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
2. Industri mesin dan logam dasar
misalnya seperti industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
3. Industri kecil
Contoh seperti industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
4. Aneka industri
misal seperti industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

D. Jenis-jenis / macam industri berdasarkan jumlah tenaga kerja
1. Industri rumah tangga
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 1-4 orang.
2. Industri kecil
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 5-19 orang.
3. Industri sedang atau industri menengah
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 20-99 orang.
4. Industri besar
Adalah industri yang jumlah karyawan / tenaga kerja berjumlah antara 100 orang atau lebih.

E. Pembagian / penggolongan industri berdasakan pemilihan lokasi
1. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada pasar (market oriented industry)
Adalah industri yang didirikan sesuai dengan lokasi potensi target konsumen. Industri jenis ini akan mendekati kantong-kantong di mana konsumen potensial berada. Semakin dekat ke pasar akan semakin menjadi lebih baik.
2. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada tenaga kerja / labor (man power oriented industry)
Adalah industri yang berada pada lokasi di pusat pemukiman penduduk karena bisanya jenis industri tersebut membutuhkan banyak pekerja / pegawai untuk lebih efektif dan efisien.
3. Industri yang berorientasi atau menitikberatkan pada bahan baku (supply oriented industry)
Adalah jenis industri yang mendekati lokasi di mana bahan baku berada untuk memangkas atau memotong biaya transportasi yang besar.

F. Macam-macam / jenis industri berdasarkan produktifitas perorangan
1. Industri primer
adalah industri yang barang-barang produksinya bukan hasil olahan langsung atau tanpa diolah terlebih dahulu
Contohnya adalah hasil produksi pertanian, peternakan, perkebunan, perikanan, dan sebagainya.
2. Industri sekunder
industri sekunder adalah industri yang bahan mentah diolah sehingga menghasilkan barang-barang untuk diolah kembali.
Misalnya adalah pemintalan benang sutra, komponen elektronik, dan sebagainya.
3. Industri tersier
Adalah industri yang produk atau barangnya berupa layanan jasa.
Contoh seperti telekomunikasi, transportasi, perawatan kesehatan, dan masih banyak lagi yang lainnya.

G. Cabang-cabang industri

Berikut adalah berbagai industri yang ada di Indonesia:

  • Makanan dan minuman
  • Tembakau
  • Tekstil
  • Pakaian jadi
  • Kulit dan barang dari kulit
  • Kayu, barang dari kayu, dan anyaman
  • Kertas dan barang dari kertas
  • Penerbitan, percetakan, dan reproduksi
  • Batu bara, minyak dan gas bumi, dan bahan bakar dari nuklir
  • Kimia dan barang-barang dari bahan kimia
  • Karet dan barang-barang dari plastik
  • Barang galian bukan logam
  • Logam dasar
  • Barang-barang dari logam dan peralatannya
  • Mesin dan perlengkapannya
  • Peralatan kantor, akuntansi, dan pengolahan data
  • Mesin listrik lainnya dan perlengkapannya
  • Radio, televisi, dan peralatan komunikasi
  • Peralatan kedokteran, alat ukur, navigasi, optik, dan jam
  • Kendaraan bermotor
  • Alat angkutan lainnya
  • Furniture dan industri pengolahan lainnya

Klasifikasi berdasarkan SK Menteri Perindustrian No.19/M/I/1986

  1. Industri kimia dasar : misalnya industri semen, obat-obatan, kertas, pupuk, dsb
  2. Industri mesin dan logam dasar : misalnya industri pesawat terbang, kendaraan bermotor, tekstil, dll
  3. Industri kecil : industri roti, kompor minyak, makanan ringan, es, minyak goreng curah, dll
  4. Aneka industri : industri pakaian, industri makanan dan minuman, dan lain-lain.

Referensi

  1. Alvin Toffler, 1971, Future Shock. Bantam Books.
  2. Alvin Toffler, 1980, The Third Wave. William Morrow and Companies.
  3. BPS, Nilai Tambah Menurut Sub Sektor 2001-2008 (Statistik Industri)
  4. Google.com
  5. organisasi.org

Sektor Pertanian

1. PENDAHULUAN

Pertanian adalah proses menghasilkan bahan pangan, ternak, serta produk-produk agroindustri dengan cara memanfaatkan sumber daya tumbuhan dan hewan. Pemanfaatan sumber daya ini terutama berarti budi daya (bahasa Inggris: cultivation, atau untuk ternak: raising). Namun demikian, pada sejumlah kasus — yang sering dianggap bagian dari pertanian — dapat berarti ekstraksi semata, seperti penangkapan ikan atau eksploitasi hutan (bukan agroforestri).

Usaha pertanian memiliki dua ciri penting:

(1) selalu melibatkan barang dalam volume besar dan
(2) proses produksi memiliki risiko yang relatif tinggi. Dua ciri khas ini muncul karena pertanian melibatkan makhluk hidup dalam satu atau beberapa tahapnya dan memerlukan ruang untuk kegiatan itu serta jangka waktu tertentu dalam proses produksi. Beberapa bentuk pertanian modern (misalnya budidaya alga, hidroponika) telah dapat mengurangkan ciri-ciri ini tetapi sebagian besar usaha pertanian dunia masih tetap demikian.

Terkait dengan pertanian, usaha tani (farming) adalah sekumpulan kegiatan yang dilakukan dalam budi daya (tumbuhan maupun hewan). Petani adalah sebutan bagi mereka yang menyelenggarakan usaha tani, sebagai contoh "petani tembakau" atau "petani ikan". Khusus untuk pembudidaya hewan ternak (livestock) disebut sebagai peternak. Ilmuwan serta pihak-pihak lain yang terlibat dalam perbaikan metode pertanian dan aplikasinya juga dianggap terlibat dalam pertanian.

Bagian terbesar penduduk dunia bermata pencaharian dalam bidang-bidang di lingkup pertanian, namun pertanian hanya menyumbang 4% dari PDB dunia. Berdasarkan data BPS tahun 2002, bidang pertanian di Indonesia menyediakan lapangan kerja bagi sekitar 44,3% penduduk meskipun hanya menyumbang sekitar 17,3% dari total pendapatan domestik bruto.

2.ISI

2.1 Cakupan obyek pertanian yang dianut di Indonesia :
meliputi budidaya tanaman (termasuk tanaman pangan, hortikultura, dan perkebunan), kehutanan, peternakan, dan perikanan. Sebagaimana dapat dilihat, penggolongan ini dilakukan berdasarkan objek budidayanya:

* budidaya tanaman, dengan obyek tumbuhan dan diusahakan pada lahan yang diolah secara intensif,
* kehutanan, dengan obyek tumbuhan (biasanya pohon) dan diusahakan pada lahan yang setengah liar,
* peternakan, dengan obyek hewan darat kering (khususnya semua vertebrata kecuali ikan dan amfibia),
* perikanan, dengan obyek hewan perairan (ikan, amfibia dan semua non-vertebrata).

Pembagian dalam pendidikan tinggi sedikit banyak mengikuti pembagian ini, meskipun dalam kenyataan suatu usaha pertanian dapat melibatkan berbagai objek ini bersama-sama sebagai bentuk efisiensi dan peningkatan keuntungan. Pertimbangan akan kelestarian lingkungan mengakibatkan aspek-aspek konservasi sumber daya alam juga dipelajari dalam ilmu-ilmu pertanian.

2.2 Dari sudut keilmuan, semua objek pertanian sebenarnya memiliki dasar-dasar yang sama karena pada dasarnya usaha pertanian adalah kegiatan ekonomi:

* pengelolaan tempat usaha,
* pemilihan bibit,
* metode budidaya,
* pengumpulan hasil,
* distribusi,
* pengolahan dan pengemasan,
* pemasaran.

2.4 Sebagai kegiatan ekonomi, pertanian dapat dipandang sebagai suatu sistem yang dinamakan agribisnis. Dalam kerangka berpikir sistem ini, pengelolaan tempat usaha dan pemilihan bibit (varietas, galur, dan sebagainya) biasa diistilahkan sebagai aspek "hulu" dari pertanian, sementara distribusi, pengolahan, dan pemasaran dimasukkan dalam aspek "hilir". Budidaya dan pengumpulan hasil merupakan bagian dari aspek proses produksi. Semua aspek ini penting dan bagaimana investasi diarahkan ke setiap aspek menjadi pertimbangan strategis.

2.4 Upaya meningkatkan hasil pertanian dapat dilakukan dengan cara:

* Ekstensifikasi (pada daerah pertanian luar Pulau Jawa)
* Intensifikasi
* Diversifikasi
* Rehabilitasi

3. KESIMPULAN

Pemerintah pusat, melalui Departemen Pertanian, menganggap tanaman perkebunan sebagai salah satu cara untuk mendapatkan devisa dan juga sebagai pendorong pembangunan. Jadi bisa Di bawah pemerintahan Orde Baru,tanaman perkebunan menjadi prioritas utama dalam pembangunan ekonomi nasional melalui program Perkebunan Inti Rakyat (PIR) bersamaan dengan program transmigrasi. Sejak tahun 1990-an, konsep pembangunan strategis yang diperkenalkan mencakup PIR, Unit Pelayanan Pengembangan (UPP) dan Pengembangan Perkebunan di Wilayah Khusus (P2WK). dengan upaya ini dapat membatu pertania yang ada di indonesia. yang selama ini sering di katakan mengalamami penurunan yang bersifat sanga (-) untuk kelangsungan hidup di negri kita bahkan di dunia.

NS:
google.com,
yahoo.com,
http://requestartikel.com/peran-tanaman-perkebunan-di-indonesia-dan-ekonomi-lokal- 201103552.html

Rabu, 09 Maret 2011

kemiskinan dan kesenjangan pendapatan

1. A. BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
1. 1. Indikator Kesenjangan

Ada sejumlah cara untuk mrngukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan yang dibagi ke dalam dua kelompok pendekatan, yakni axiomatic dan stochastic dominance. Yang sering digunakan dalam literatur adalah dari kelompok pendekatan pertama dengan tiga alat ukur, yaitu the generalized entropy (GE), ukuran atkinson, dan koefisien gini. [2]

Yang paling sering dipakai adalah koefisien gini. Nilai koefisien gini berada pada selang 0 sampai dengan 1. Bila 0 : kemerataan sempurna (setiap orang mendapat porsi yang sama dari pendapatan) dan bila 1 : ketidakmerataan yang sempurna dalam pembagian pendapatan.
0
x
Kurva Lorenz
Kumulatif presentase dari populasi

Yang mempunyai pendapatan

Ide dasar dari perhitungan koefisien gini berasal dari kurva lorenz. Semakin tinggi nilai rasio gini, yakni mendekati 1 atau semakin jauh kurva lorenz dari garis 45 derajat tersebut, semakin besar tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan.

Ketimpangan dikatakan sangat tinggi apabilai nilai koefisien gini berkisar antara 0,71-1,0. Ketimpangan tinggi dengan nilai koefisien gini 0,5-0,7. Ketimpangan sedang dengan nilai gini antara 0,36-0,49, dan ketimpangan dikatakan rendah dengan koefisien gini antara 0,2-0,35.

Selain alat ukur diatas, cara pengukuran lainnya yang juga umum digunakan, terutama oleh Bank Dunia adalah dengan cara jumlah penduduk dikelompokkan menjadi tiga group : 40% penduduk dengan pendapatan rendah, 40% penduduk dengan pendapatan menengah, dan 20% penduduk dengan pendapatan tinggi dari jumlah penduduk. Selanjutnya, ketidakmerataan pendapatan diukur berdasarkan pendapatan yang dinikmati oleh 40% penduduk dengan pendapatan rendah. Menurut kriteria Bank Dunia, tingkat ketidakmerataan dalam distribusi pendapatan dinyatakan tinggi, apabila 40% penduduk dari kelompok berpendapatan rendah menerima lebih kecil dari 12% dari jumlah pendapatan. Tingkat ketidakmerataan sedang, apabila kelompok tersebut menerima 12% sampai 17% dari jumlah pendapatan. Sedangkan ketidakmerataan rendah, apabila kelompok tersebut menerima lebih besar dari 17% dari jumlah pendapatan.

1. 2. Indikator Kemiskinan

Batas garis kemiskinan yang digunakan setiap negara ternyata berbeda-beda. Ini disebabkan karena adanya perbedaan lokasi dan standar kebutuhan hidup. Badan Pusat Statistik (BPS) menggunakan batas miskin dari besarnya rupiah yang dibelanjakan per kapita sebulan untuk memenuhi kebutuhan minimum makanan dan bukan makanan (BPS, 1994). Untuk kebutuhan minimum makanan digunakan patokan 2.100 kalori per hari. Sedangkan pengeluaran kebutuhan minimum bukan makanan meliputi pengeluaran untuk perumahan, sandang, serta aneka barang dan jasa.[3]

Dengan kata lain, BPS menggunakan 2 macam pendekatan, yaitu pendekatan kebutuhan dasar (basic needs approach) dan pendekatan Head Count Index. Pendekatan yang pertama merupakan pendekatan yang sering digunakan. Dalam metode BPS, kemiskinan dikonseptualisasikan sebagai ketidakmampuan untuk memenuhi kebutuhan dasar. Sedangkan Head Count Index merupakan ukuran yang menggunakan kemiskinan absolut. Jumlah penduduk miskin adalah jumlah penduduk yang berada di bawah batas yang disebut garis kemiskinan, yang merupakan nilai rupiah dari kebutuhan minimum makanan dan non makanan. Dengan demikian, garis kemiskinan terdiri dari 2 komponen, yaitu garis kemiskinan makanan (food line) dan garis kemiskinan non makanan (non food line).

Untuk mengukur kemiskinan terdapat 3 indikator yang diperkenalkan oleh Foster dkk (1984) yang sering digunakan dalam banyak studi empiris. Pertama, the incidence of proverty : presentase dari populasi yang hidup di dalam keluarga dengan pengeluaran konsumsi perkapita dibawah garis kemiskinan, indeksnya sering disebut rasio H. Kedua, the dept of proverty yang menggambarkan dalamnya kemiskinan disuatu wilayah yang diukur dengan indeks jarak kemiskinan (IJK), atau dikenal dengan sebutan proverty gap index. Indeks ini mengestimasi jarak/perbedaan rata-rata pendapatan orang miskin dari garis kemiskinan sebagai suatu proporsi dari garis tersebut yang dapat dijelaskan dengan formula sebagai berikut :[4]

Pa = (1 / n) ∑i [(z - yi) / z]a

Indeks Pa ini sensitif terhadap distribusi jika a >1. Bagian [(z - yi) / z] adalah perbedaan antara garis kemiskinan (z) dan tingkat pendapatan dari kelompok keluarga miskin (yi) dalam bentuk suatu presentase dari garis kemiskinan. Sedangkan bagian [(z - yi) / z]a adalah presentase eksponen dari besarnya pendapatan yang tekor, dan kalau dijumlahkan dari semua orang miskin dan dibagi dengan jumlah populasi (n) maka menghasilkan indeks Pa.

Ketiga, the severity of property yang diukur dengan indeks keparahan kemiskinan (IKK). Indeks ini pada prinsipnya sama seperti IJK. Namun, selain mengukur jarak yang memisahkan orang miskin dari garis kemiskinan, IKK juga mengukur ketimpangan di antara penduduk miskin atau penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks ini yang juga disebut Distributionally Sensitive Index dapat juga digunakan untuk mengetahui intensitas kemiskinan.


Kemiskinan Dan Kesenjangan Pendapatan

KONSEP DAN DEFINISI

Besarnya kemiskinan dapat diukur dengan atau tanpa mengacu kepada garis kemiskinan. Konsep yang mengacu kepada garis kemiskinan disebut kemiskinan relative, sedangkan konsep yang pengukurannya tidak didasarkan pada garis kemiskinan disebut kemiskinan absolute. Kemiskian relatif adalah suatu ukuran mengenai kesenjangan di dalam distribusi pendapatan, yang biasanya dapat didefinisikan di dalam kaitannya dengan tingkat rata-rata dari distribusi yang dimaksud. Di Negara-negara maju, kemiskinan relative diukur sebagai suatu proporsi dari tingakt pendapatan rata-rata per kapita. Sebagi suatu ukuran relative, kemiskinan relative dapat berbeda menurut Negara atau periode di suatu Negara. Kemiskinan absolute adalah derajat dari kemiskinan di bawah, dimana kebutuhan minimum untuk bertahan hidup tidak terpenuhi.
BEBERAPA INDIKATOR KESENJANGAN DAN KEMISKINAN
Ada sejumlah cara untuk mengukur tingkat kesenjangan dalam distribusi pendapatan. Yang sering digunakan yaitu:

1. Kurva Lorenz
Menggambarkan distribusi kumulatif pendapatan nasional di kalangan-kalangan lapisan penduduk, secara kumulatif pula. Kurva ini terletak di dalam sebuah bujur sangkar yang sisi tegaknya melambangkan persentase kumulatif pendapatan nasional, sedangkan sisi datarnya mewakili persentase kumulatif penduduk. Kurvanya sendiri “ditempatkan” pada diagonal utama bujur sangkar tersebut.Kurva Lorenz yang semakin dekat ke diagonal (semakin lurus) menyiratkan distribusi pendapatan nasional yang semakin merata. Sebaliknya, jika kurva Lorenz semakin jauh dari diagonal, maka ia mencerminkan keadaan yang semakin bururk
2. Koefisien Gini
Adalah suatu koefisien yang berkisar dari angka 0 hingga 1, menjelaskan kadar kemerataan (ketimpangan) distribusi pendapatan nasional. Semakin kecil (semakin mendekati nol) koefisiennya, pertanda semakin baik atau merata distribusi. Begitu pula untuk sebaliknya, semakin besar koefisiennya,

neraca pembayaran dan pendapatan nasyonal

Neraca pembayaran adalah suatu pernyataan mengenai transaksi perdagangan dan keuangan suatu negara dengan negara lain dalam periode waktu tertentu. Neraca pembayaran suatu catatan secara sistematis yang berisi hubungan ekonomi atau transaksiantar penduduk suatu negara dengan negara lain dinilai dalam mata uang pada kurun waktu tertentu, biasanya satu tahun

a. Transaksi berjalan

Transaksi berjalan adalah neraca perdagangan dan neraca jasa .Transaksi berjalan adalah transaksi antar negara yang perubahan nilainya setiap saat
Atau setiap hari,sedangkan transaksi kredit adalah transaksi yang menimbulkan tagihan atau menambah kekayaan, seperti ekspor,

b. Transaksi modal

1 Transaksi kredit akan muncul apabila transaksi tersebut mengakibatkan pertambahan hak suatu negara yang mempunyai neraca pembayaran iternasionaluntuk menerima pembayaran dari negara lain,


2.Jumlah debet dan kredit dalam neraca pembayaran besarnya selalu sama, ini
Membuktikan bahwa dalam neraca pembayaran selalu bersaldo =0, hal ini tidak
Mengherankan karena setiap transaksi dicatat dua kali,

Fungsi neraca pembayaran

Fungsi neraca pembayaran adalah sebagai bahan pertimbangan pemerintah
Dalam :
a. Mengambil langkah langkah di bidang ekonomi.
b. Mengambil kebijakan di bidang moneter dan fiskal
c. Mengetahui pengaruh hubungan ekonomi internasional terhadap pendapa
tan nasionol
d. Mengambil kebijakan di bidang politik perdagangan internasional

B. Komponen komponen neraca pembayaran

Pada dasarnya neraca pembayaran terdiri atas lima neraca bagian yang saling
berhubungan, yaitu
1.Neraca perdagangan
2. Neraca jasa
3. Neraca hasil hasil modal
4. Neraca lalu lintas modal
5. Neraca lalu lintas moneter.

C. Neraca pembayaran Devisit, Surplus dan seimbang

1. Devisit neraca pembayaran
Devisit anggaran terjadi jika pengeluaran (goperment expenditure)lebih besar
dibandingkan penerimaan satu tahun fiskal.Penerimaan pemerintah yang utama
berasal dari pajak perseorangan dan lembaga-lembaga usaha,penerimaan lain
lain seperti penjualan saham pemerintah kepada swasta atau perusahaan publik.

2.Surplus anggaran
Surplus anggaran adalah kebalikan dari devisit anggaran, di mana terjadi kele
bihan penerimaan dibandingkan dengan pengeluaran pemerintah.Neraca pem
bayaran disebut aktif (surplus) apabila transaksi kredit lebih besar dari transak
si debit.

D.Kebaikan dan keburukan utang luar negri bagi Indonesia
1.Kebaikan utang luar negri
a.Dapat membiayai proyek proyek yang produktif
b.untuk membantu memperbaiki fasilitas fasilitas, seperti tenaga pengangkutan
yang mendorong pembangunan
c.Membantu menciptakan proyek proyek yang akan memberikan pengaruh
lansung atas tingkat hidup masyarakat


2.Keburukan utang luar negeri
a.Menjadikan suatu negara bergantung kepada negara lain sehingga susa untuk
hidup mandiri.
b.Dengan kredit yang terlalu murah akan timbul usaha usaha spekulasi dan tidak
dapat dipertanggungjawabkan.
c.Menyebabkan negara mengeluarkan biaya yang melampaui kemampuan ekono
mi yang sebenarnya
d.Pengawasan dan pengendalian uang menjadi sangat sulit
e.Secara tidak lansung merendahkan martabat negara pengutang.

PENDAPATAN NASIONAL
PENGERTIAN
Pendapatan nasional adalah merupakan jumlah seluruh pendapatan yang diterima oleh
masyarakat dalam suatu negara selama satu tahun.

KONSEP PENDAPATAN NASIONAL

1. PDB/GDP (Produk Domestik Bruto/Gross Domestik Product)
Produk Domestik Bruto adalah jumlah produk berupa barang dan jasa yang
dihasilkan oleh unit-unit produksi di dalam batas wilayah suatu Negara selama
satu tahun. Dalam perhitungannya, termasuk juga hasil produksi dan jasa yang
dihasilkan oleh perusahaan/orang asing yang beroperasi diwilayah yang
bersangkutan

2. PNB/GNP (Produk Nasional Bruto/Gross Nasional Product)
PNB adalah seluruh nilai produk barang dan jasa yang dihasilkan masyarakat
suatu Negara dalam periode tertentu, biasanya satu tahun, termasuk didalamnya
barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat Negara tersebut yang berada di
luar negeri.
Rumus
GNP = GDP – Produk netto terhadap luar negeri

3. NNP (Net National Product)
NNP adalah jumlah barang dan jasa yang dihasilkan oleh masyarakat dalam
periode tertentu, setelah dikurangi penyusutan (depresiasi) dan barang pengganti
modal.
Rumus :
NNP = GNP – Penyusutan

4. NNI (Net National Income)
NNI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima oleh masyarakat setelah
dikurangi pajak tidak langsung (indirect tax)
Rumus :
NNI = NNP – Pajak tidak langsung

5. PI (Personal Income)
PI adalah jumlah seluruh penerimaan yang diterima masyarakat yang benar-benar
sampai ke tangan masyarakat setelah dikurangi oleh laba ditahan, iuran asuransi,
iuran jaminan social, pajak perseorangan dan ditambah dengan transfer payment.
Rumus :
PI = (NNI + transfer payment) – (Laba ditahan + Iuran asuransi + Iuran jaminan
social + Pajak perseorangan )

6. DI (Disposible Income)
DI adalah pendapatan yang diterima masyarakat yang sudah siap dibelanjakan
oleh penerimanya.
Rumus :
DI = PI – Pajak langsung
PERHITUNGAN PENDAPATAN NASIONAL
1. Tujuan dan manfaat perhitungan pendapatan nasional
Tujuan mempelajari pendapatan nasional :
a. Untuk mengetahui tingkat kemakmuran suatu Negara
b. Untuk memperoleh taksiran yang akurat nilai barang dan jasa yang
dihasilkan masyarakat dalam satu tahun
c. Untuk membantu membuat rencana pelaksanaan program pembangunan
yang berjangka.
2. Manfaat mempelajari pendapatan nasional
a. Mengetahui tentang struktur perekonomian suatu Negara
b. Dapat membandingkan keadaan perekonomian dari waktu ke waktu antar
daerah atau antar propinsi
c. Dapat membandingkan keadaan perekonomian antar Negara
d. Dapat membantu merumuskan kebijakan pemerintah.
3. Perhitungan Pendapatan Nasional
a. Metode Produksi
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh nilai barang dan
jasa yang dihasilkan oleh seluruh sector ekonomi masyarakat dalam
periode tertentu
Y = [(Q1 X P1) + (Q2 X P2) + (Qn X Pn) ……]
b. Metode Pendapatan

Pendapatan nasional merupakan hasil penjumlahan dari seluruh
penerimaan (rent, wage, interest, profit) yang diterima oleh pemilik factor
produksi adalam suatu negara selama satu periode.
Y=r + w + i +p

c. Metode Pengeluaran
Pendapatan nasional merupakan penjumlahan dari seluruh pengeluaran
yang dilakukan oleh seluruh rumah tangga ekonomi (RTK,RTP,RTG,RT
Luar Negeri) dalam suatu Negara selama satu tahun.
Y = C + I + G + (X – M)
Pendapatan perkapita
Pendapatan perkapita adalah besarnya pendapatan rata-rata penduduk di suatu negara.
Pendapatan perkapita didapatkan dari hasil pembagian pendapatan nasional suatu negara
dengan jumlah penduduk negara tersebut. Pendapatan perkapita juga merefleksikanPDB
per kapita.
Pendapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
ndapatan perkapita sering digunakan sebagai tolak ukur kemakmuran dan tingkat
pembangunan sebuahnegara; semakin besar pendapatan perkapitanya, semakin makmur
negara tersebut.
Perbandingan per Kapita Indonesia dengan Negara lain
Pendapatan per kapita Indonesia jika dibandingkan dengan negara-negara di Asia
Tenggara, ternyata masih termasuk rendah.


kita ambil contoh, secara umum pada tahun 1998 pertumbuhan PNB Riil Per Kapita
di dunia mengalami penurunan sebagaimana halnya Indonesia kecuali negara-negara
tertentu seperti Amerika Serikat, Jerman, Kanada dan Perancis.
Hal ini terjadi, karena di dunia yang arus globalisasinya semakin gencar, kejadian atau masalah yang terjadi di suatu negara atau kawasan tertentu akan berdampak pula pada negara lainnya.
Hubungan Pendapatan Nasional, Penduduk dan Pendapatan Perkapita
Pendapatan nasional pada dasarnya merupakan kumpulan pendapatan masyarakat suatu
negara. Tinggi rendahnya pendapatan nasional akan mempengaruhi tinggi rendahnya
pendapatan per kapita negara yang bersangkutan. Akan tetapi, banyak sedikitnya jumlah
penduduk pun akan mempengaruhi jumlah pendapatan per kapita suatu negara.
Untuk lebih memperjelas, perhatikan tabel di bawah ini!

Jumat, 18 Februari 2011

sistem ekonomi

PENDAHULUAN

Pembahasan ini membahas tentang sistem ekonomi Indonesia yang di bandingkan dengan 2 sistem ekstrem yaitu kapitalis dan sosialis. Pembahasan mengunakan pendekatan historis yang di kaitkan dengan perkembangan ekonomi kontemporer. Secara kusus juga akan memberi gambaran umum perihal sistem ekonomi panca sila, sebagai simtem ekonomi khas Indonesia beserta sistem ekonomi kerakyatan sebagai salah satu supsistennya, dan juga pendekatan perbandingan dengan sistem ekonomi Kapitalis-Neo Liberal yang saat ini sedang berkembang di Indonesia. Pembahasan ini juga menguraikan perlunya reformasi (sistem) ekonomi pasca kerisis moneter 1997/1998 yang coraknya mekin di atur oleh IMF dan bank dunia yang menjadi bukti kuatnya daya tahan ekonomi rakyat di saat kerisis.

Setelah mempelajari modul ini di harapkan dapat menjelaskan sisitem ekonomi indonesia dan perlunya reformasi ekonomi indonesia menuju sistem ekonoimi yang lebih demokratis. Secara khusus setelah mempelajari modul ini anda di harapkan mampu :

1. menjelaskan fariasi (perbedaaan) sistem ekonomi dan sejarah perkembangan sisitem ekonomi indonesia
2. merumuskan sistem ekonomi yang berlaku di indonesia saat ini berserta gagasan-gagasan perkembangannya
3. menjelaskan keterkaitan antara sistem ekonomi pancasila dan sistem ekonomi kerakyatan
4. menjelaskan latar belakang oerlunya reformasi ekonomi indonesia paska krisis moneter 1997/1998
5. menerangkan daya tahan dan peranan ekonomi rakyat di saat krisis


SISITEM EKONOMI

A. PENGERTIAN EKONOMI
B.
Setiap kelompok masyarakat (pada tataran yang lebih kompleks membentuk negara bangsa ) pati memiliki sebuah sistem ekonomi untuk mengatasi beberapa persoalan , seperti :
1. barang apa yang seharusnya di hasilkan
2. bagaimana cara mengahsilkan barang tersebut dan
3. untuk siapa barang tersebut di hasilkan dan bagaimana cara mengahasilkannya.
Jawaban atas ketiga pertanyaaan tersebut akan menetukan sisitem ekonomi sebuah negara ( Hudianto,2002 ).

Penetuan sistem ekonomi tidak dapat di lepaskan dari ideologi yang di yakini oleh negara. Idiologi teretntu akan melahirkan sistem ekonomi terpadu pula. Setiap sistem ekonomi membutuhkan sekumpulan peraturan, idiologi yang mendasarinya, menjelaskan peraturan tersebut dan keyakinan indifidu yang akan membuatnya terus di jalankan (Robinson.1962:18)

Ada berbagai sistem ekonomi yang berkembang di dunia. Namun pada sarnya kita dapat membaginya menjadi 2 titik ektrim yaitu sistem ekonomi kapitalis dan sistem ekonomi sosialis. Karna keuda sistem tersebut tidak dapat menjawab kedua maslah tersbut maka munculah sistem ekonomi campura.

B JENIS-JENIS SISTEM EKONOMI

1 .Sistem Ekonomi Kapitalis

Sistem ekonomi kapitalis muncul pada abad ke-17. ketika dominasi gereja di eropa mulai runtuh. Di runtuhkan oleh pandangan yang mengedepanka pada liberalisme, raionalisme atau intelektuallisme, materialisme dan humanisme. Pemikiran tersebut menjadi dasar ekonomi dasar kapitalis. Pemikiran kapitalisme meletakan kebebasan indifidu sebagai hal yang peling utama. Mengajarkan bahwa peranana rasio ( pikiran ) lebih penting dari pada perasaan. meterialisme adalah paham yang menyatakan bahwa hakikat kebenaran. Humanisme adlah paham yang menyataka bahwa bagi manusia yang penting adalah kehidupan di dunia ini. mereka sangat tergantung dengan perdagangan maka setelah kemunculan penemuan teknologi baru seperti mesin uap mereka beralih pada industri. Pada masa itulah muncul Adam Smith (1776) yang menjadi peletak idiologi kapitalisme.

Ciri ciri sistem ekonomi kapitalisme:

A.menjadikan atas hak menjadi perseorangan
hak milk pribadi adalah yang paling penting dalam kapitalisme setiap orang berhak menumbun kekayaan pribadi tanpa mengindahkan posissi ornag lain yang tidak memiliki kemampuan melakukan hal yang sama

B.mementingakan diri sendiri (self interstd)
karena menekankan indifidualisme, indifidu sepenuhnya di bebaskan berorientasi pada diri sendiri. Para kaapitalis mempercayai kehadiran” tang-tanga gaip” (infisible hands) yang akan mempertemukan setiap iindifidu dalam sebuah keseimbangan (aquilibirium)

C.pemberian kebebasan penuh
Setiap pihak memilki kebebasan penuh untuk melakukan aktifitas ekonomi. Campurtangan negara dalam aktifitas ekonomi dibatasi hanya sebagai penyedia fasilitas dan pengatur lalu lintas agar aktifitas ekonomiany alancar. Jika setiap indifidu mendapatkan kebebaskan maka akan tercapai kemakmuran dalam masnyarakat.
D.persaingan bebas (free compitition)
Persaingan dapat terjadi antar penjual yang dapat memeberika kualitas terbaik kepada pembeli. ketiaka posisi tawar masing masing produsen dan konsumen seimbang, sehingga pembeli dan penjual tidak dapat menjadi penetua harga ( price stter) tetapi hanya bertindak sebagai sebagai penganbil harag ( price taker )

E. harga sebagai penentu (price sistem)
Para kapitalis pencaya mekanisme pasar yang bekerja menetukan harga keseimbangan penawaran dan permintaan barang dan jasa

F.peran negara minimal
Para sistem kapitalis ekonomi kapitalis pasra yang stu satunya di yakini baik dan boleh bekerja di pasar. oleh karna itu negara memilki peran minim. Sistem ekonomi kapitalis memberikan kebebasan indifidu untuk berusaha mendapatkan kekayaan sehingga dapat meningkatkan kesejahteraannya.


* Ciri-ciri.
Ciri-ciri dari sistem ekonomi liberal kapitalis antara lain :

a.Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi.
b.Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi.
c.Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh).
d.Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan.
e.Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar.
f.Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonom.
g.Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.
* Keuntungan dan Kelemahan.
Sistem ekonomi liberal kapitalis selain memilki keuntungan juga mempunyai kelemahan, antara lain :

a. Keuntungan :
1) Menumbuhkan inisiatif dan kerasi masyarakat dalam kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah dari pemerintah.
2) Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian.
3) Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat.
4) Mengahsilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat.
5) Efisiensi dan efektifitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.
b. Kelemahan :
1) Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat.
2) Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin.
3) Banyak terjadinya monopoli masyarakat.
4) Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu.
5) Pemerataan pendapatan sulit dilakukan, karena persaingan bebas tersebut.

* Institusi-institusi dalam Ekonomi Liberal Kapitalis.
Ada lima institusi pokok yang membangun sitem ekonomi liberal kapitalis, yakni :
a. Hak kepemilikan.
Sebagian besar hak kepemilikan dalam sistem ekonomi liberal kapitalis adalah hak kepemilikan swasta/individu (private/individual property), sehingga individu dalam masyarakat liberal kapitalis lebih terpacu untuk produktif.
b. Keuntungan.
Keuntungan (profit) selain memuaskan nafsu untuk menimbun kekayaan produktif, juga merupakan bagian dari ekspresi diri, karena itu keuntungan dipercaya dapat memotivasi manusia untuk bekerja keras dan produktif.
c. Konsumerisme.
Konsumerisme sering diidentikkan dengan hedonisme yaitu falsafah hidup yang mengajarkan untuk mencapai kepuasan sebesar-besarnya selama hidup di dunia. Tetapi dalam arti positif, konsumerisme adalah gaya hidup yang sangat menekankan pentingnya kualitas barang dan jasa yang digunakan. Sebab tujuan akhir dari penggunaan barang dan jasa adalah meningkatkan nilai kegunaan (utilitas) kehidupan. Sehingga masyarakat liberal kapitalis terkenal sebagai penghasil barang dan jasa yang berkualitas.
d. Kompetisi.
Melalui kompetisi akan tersaring individu-individu atau perusahaan-perusahaan yang mampu bekerja efisien. Efisiensi ini akan menguntungkan produsen maupun konsumen, atau baik yang membutuhkan (demander) maupun yang menawarkan (supplier).

e. Harga.
Harga merupakan indikator kelangkaan, jika barang dan jasa semakin mahal berarti barang dan jasa tersebut semakin langka. Bagi produsen, gejala naiknya harga merupakan sinyal untuk menambah produksi agar keuntungan meningkat.

2.Sistem Ekonomi Sosisalis

Pemikiran sistem ekonomi sosialis sesungguhnya telah muncul sejak abad ke-16, di sebut sebagai sosialisme utopis. Pola risasi yang tajam antara yang kaya dan si miskin dalam struktur sosial-ekonomi masyarakat, yang konsepnya di sebut sebagai “sosialisme utopia” tanggapan pada tahpa awala perkembangan kapilaisme, secara sistematis oleh Adam Smith pada tahin 1776.
Kolektifisme adalah ajakan yang menyatakan bahwa setiap orang adalah masyarakat. Organisme adalah pandangan bahwa salain kepentingan dan kebutuhan masyarakat ,negara sebgai sebuah kesatua juga memiliki kepentingan dan kebutuhan. Dalam sistem ekonomi sosialis ini pemerintah sangat berperan untuk menentukan jalannya perekonomian.

3.Siastem Ekonomi Islam
Tiga Asas Sistem Ekonomi Islam
Dengan melakukan istiqra` (penelahaan induktif) terhadap hukum-hukum syara' yang menyangkut masalah ekonomi, akan dapat disimpulkan bahwa Sistem Ekonomi (an-nizham al-iqtishady) dalam Islam mencakup pembahasan yang menjelaskan bagaimana memperoleh harta kekayaan (barang dan jasa), bagaimana mengelola (mengkonsumsi dan mengembangkan) harta tersebut, serta bagaimana mendistribusikan kekayaan yang ada. Sehingga ketika membahas ekonomi, Islam hanya membahas masalah bagaimana cara memperoleh kepemilikan harta kekayaan, bagaimana mengelola kepemilikan harta kekayaan yang telah dimiliki, serta cara mendistribusikan kekayaan tersebut di tengah-tengah masyarakat.
Atas dasar pandangan di atas, maka menurut Zallum (1983), Az-Zain (1981), An-Nabhaniy (1990), dan Abdullah (1990), asas-asas yang membangun sistem ekonomi Islam terdiri dari atas tiga asas, yakni :
(1) bagaimana harta diperoleh yakni menyangkut kepemilikan (al-milkiyah),
(2) bagaimana pengelolaan kepemilikan harta (tasharruf fil milkiyah), serta
(3) bagaimana distribusi kekayaan di tengah masyarakat (tauzi'ul tsarwah bayna an-naas).

4.Sistem Ekonimi Campuran
The Convergence Hyphotesis / Teori Pendulum Sosialis dan Kapitalis

Divergence vs Convergence; Hipotesis konvergensi didukung oleh sejumlah dalil :
1. semua perekonomian merupakan suatu ramuan atau baruan dengan derajat yang berbeda dari sosialime dan kapitalisme.
2. Bauran tersebut terjadi karena macam-macam alasan penting.
3.Kapitalisme dan pasar-pasar tidak "tanpa cacat" dalam keputusan-keputusan alokatif mereka. Pasar tidak selalu efisiem da;a, ,emga;okasi sumber daya, dalam kondisi demikian pemerintah perlu berintervensi.

Menurut Karl Marx Kaum majikan memeras tenaga buruh. Teori eksploitasi Mehrwert . surplus value = nilai yang didapat dari tenaga kerja buruh. Kapitalisme akan runtuh dengan sendirinya karena ada persaingan. Faktanya yang runtuh adalah sosialisme karena ia tidak dapat menyesuaikan diri dan beradaptasi dengan perkembangan ekonomi.

Gabungan antara sistem ekonomi pasaran bebas dgn sistem ekonomi perancangan pusat Menggunakan mekanisme pasaran dan membenarkan kerajaan campur tangan dalam kegiatan ekonomi untuk mengatasi kelemahan2 mekanisme pasaran. Kerajaan dan pihak swasta bersama-sama menyelesaikan masalah asas ekonomi. Individu dan firma bebas untuk memiliki harta kekayaan dan faktor pengeluaran. Kerajaan akan memastikan kegiatan firma tidak menjejaskan kepentingan pengguna dan faktor pengeluaran.
Ciri-ciri sistem ekonomi campuran
• pemilikan faktor pengeluaran
o Individu dan pihak swasta bebas memiliki faktor pengeluaran
o Kerajaan menggunakan undang2 untuk mengawal sumber ekonomi demi menjaga kebajikan masyarakat dan memelihara kestabilan ekonomi negara.
• Pembuatan keputusan
o Individu dan pihak swasta bebas menentukan corak peruntukan faktor2 pengeluaran
o Firma bebas menentukan jenis dan jumlah barang yg hendak dikeluarkan,kaedah pengeluaran dan pengguna sasaran bagi barang yg hendak dikeluarkan.
o Kerajaan mengeluarkan barang2 yang tidak dikeluarkan oleh pihak swasta.
o Individu, pihak swasta dan kerajaan bersama2 membuat keputusan.
KESIMPULAN :
Indonesia tidak bisa lepas dari sistem ekonomi liberal, karena perekonomian negara ini masih bergantung pada Amerika Serikat. Sebagai contoh ketika krisis ekonomi global melanda dunia, khususnya Amerika Serikat, ekspor tekstil Indonesia macet total. “Ini menandakan, kita masih sangat tergantung dengan Amerika, sehingga mau tidak mau pelaku ekonomi kita menganut liberal,” katanya.
Namun, sistem ekonomi liberal tidak bisa 100 persen diterapkan, karena sebagai negara berkembang campur tangan pemerintah masih diperlukan, katanya.
Ia menyatakan, ekonomi liberal atau yang sekarang populer neoliberal tidak bisa diterapkan di Indonesia, karena sistem tersebut hanya menguntungkan dua golongan, yakni pemilik modal dan perbankan, sementara di negara ini penduduk yang berada di bawah garis kemiskinan masih tinggi.
“Jadi, pertumbuhan ekonomi pada sistem liberal hanya bisa dirasakan oleh dua kelompok tersebut, padahal perekonomian harus dirasakan semua lapisan masyarakat,” katanya.
Oleh karenanya, siapapun yang akan menjadi presiden mendatang, maka sistem ekonomi yang akan diterapkan di Indonesia adalah ekonomi Pancasila atau campuran, dimana peran pemerintah masih sangat dibutuhkan untuk mebangun ekonomi kerakyatan.
Menyinggung program ekonomi tiga pasangan calon presiden dan wapres mendatang, Ali Yamin menyatakan, program ekonomi pasangan Jusuf Kalla-Wiranto masih realistis dibandingkan dua pasangan lainnya.
Konsep ekonomi JK-Win lebih mengutamakan sektor riel, sehingga perekonomian Indonesia akan lebih cepat berkembang.
“Jadi slogan pasangan JK-Win ‘lebih cepat lebih baik’ sangat tepat dengan konsep ekonominya yang mengutamakan sektor riel, sehingga mereka mematokan pertumbuhan ekonomi mencapai 6-7 persen,” ujarnya.
Sementara, konsep ekonomi pasangan SBY-Boediono, menurut Ali Yamin, akan tetap menerapkan sistem ekonomi sebelumnya atau yang sudah berjalan selama ini.
Menanggapi konsep neoliberalisme yang disebut-sebut dianut Boediono, ia menyatakan, sebagai negara berkembang sulit rasanya menerapkan eknomi liberal, karena Indonesia masih memerlukan campur tangan pemerintah untuk mensejahterakan rakyat.

Minggu, 23 Januari 2011

tentang dunia maya

Jika Tergoda di Dunia Maya

Di Zaman Internet seperti sekarang dunia jadi terbuka lebar. Banyak hal bisa terjadi, termasuk berkenalan dan menjalin persahabatan dengan banyak orang. Bahkan jatuh cinta dengan teman yang ditemui di dunia maya bukan menjadi barang baru lagi. Padahal, fenomena kencan dalam dunia maya merupakan ancaman yang serius bagi pasangan yang telah mempunyai ikatan di dalam dunia nyata.

Masalahnya, banyak orang yang terlena lewat nikmatnya berkomunikasi lewat Internet. Ngobrol, atau istilahnya chatting, merupakan cara termudah untuk menjalin persahabatan, termasuk bagi mereka yang tinggal di daerah terpencil, juga bagi mereka yang kurang mampu secara fisik, kaum tua, dan mereka yang pemalu atau rendah diri.
Internet memberi kesempatan untuk membangun rasa percaya diri dan mengembangkan keterampilan sosial tanpa "ancaman" lingkungan. Misalnya, tanpa takut orang tahu bahwa ia memiliki cacat fisik, tak memiliki wajah cantik atau tampan, dan sebagainya. Tetapi bagi sebagian orang lagi, kemudahan akses ini menciptakan masalah baru.

Bisa Bohong

Komunikasi lewat internet memungkinkan terciptanya kedekatan suatu hubungan dengan mudah dan cepat. Bila Anda berbicara dengan seseorang tanpa berhadapan langsung, Anda akan merasa leluasa. Anda tidak akan melihat ekspresi muka lawan bicara jika mereka tidak percaya dengan apa yang Anda katakan. Di sisi lain, lawan bicara juga tidak dapat melihat muka Anda yang panik atau malu. Hal ini berarti sebelum saling bertemu, Anda berdua telah terlebih dahulu saling memberikan informasi pribadi masing-masing. Sisi negatifnya adalah bila tidak dapat melihat wajah lawan bicara,
sulit bagi Anda untuk mengetahui apakah dia berbohong atau tidak. Anda sendiri pun demikian, dapat dengan leluasa menceritakan sesuatu yang tidak benar mengenai diri Anda. Dan bagi mereka yang putus asa dalam mendapatkan sahabat ataupun kekasih, maka mereka akan membayangkan lawan bicara sebagai calon pasangan sempurna seperti yang didambakan selama ini.

Pertemanan lewat internet dapat berlangsung lama. Dari hasil suatu
penelitian terbukti, 75 persen hubungan yang dimulai melalui Internet sama berhasilnya dengan hubungan tatap muka langsung. Ada yang mengatakan, hubungan yang terjalin melalui Internet lebih dapat bertahan lama karena kedua pasangan telah saling mengenal satu sama lain sebelum terikat. Biasanya Anda bertemu langsung dengan seseorang kemudian memutuskan apakah hubungan tersebut akan berlanjut atau tidak. Nah, di dunia maya, yang terjadi adalah sebaliknya.

Jadi Selingkuh
Bagi mereka yang merasa kesepian atau merasa diasingkan, Internet merupakan tempat di mana mereka dapat menemukan seseorang sebagai pendengar yang baik. Apa pun alasan untuk tidak bahagia (patah hati ataupun masalah pribadi lainnya), internet dapat menjadi hiburan yang menggoda.

Celakanya, berkenalan dengan seseorang di internet sering memperburuk keadaan. Banyak suami/istri marah karena pasangannya menghabiskan begitu banyak waktunya di Internet dan tidak meluangkan waktu untuk berdua. Semakin banyak waktu yang dihabiskan dengan seseorang di Internet, semakin jauh hubungan Anda dan pasangan. Keterikatan perasaan Anda yang semakin jauh dengan pasangan, memungkinkan
terjadinya perselingkuhan dengan teman kencan di dunia maya.
Banyak orang yang melakukan chatting melalui Internet karena memang sengaja ingin mencari teman kencan. Tetapi sebenarnya pertemuan di dunia maya bertujuan untuk memulai persahabatan. Sebegitu cepatnya kedekatan yang berkembang melalui Internet, sampai-sampai membuat banyak orang terkejut mendapati bagaimana cepatnya hubungan Internet berubah menjadi hubungan seksual.

Ada yang mencoba membenarkan perilaku mereka dengan beralasan, hubungan yang terjadi bukanlah perselingkuhan. Tetapi para konsultan perkawinan sepakat, jika ada seseorang yang mengingkari kepercayaan pasangannya, seringkali karena menjalani perselingkuhan di dunia maya.

Atasi Masalah
Bila Anda melakukan kencan melalui Internet, sadarilah, hal ini tidak akan membantu mengatasi masalah yang sedang Anda hadapi. Memang betul, Anda menikmati hubungan yang terjalin, tapi itu hanyalah sementara dan hanya untuk jangka waktu yang pendek. Pada akhirnya Anda malah akan menghadapi masalah yang lebih pelik karena harus menentukan pilihan tentang masa depan hubungan Anda.

Bila curiga pasangan berselingkuh melalui Internet, Anda perlu
mengerti permasalahannya. Terlebih dahulu selesaikan masalah yang terjadi antara Anda dan dia. Berikutnya, buat komitmen untuk bersama-sama melakukan perubahan demi hubungan Anda berdua. Banyak orang yang mengalami hal ini mengikuti konseling, baik sendiri maupun bersama pasangannya, untuk memperbaiki kesalahan yang telah mereka perbuat, yaitu berselingkuh melalui internet.

bisnis internasional

Bisnis Internasional adalah bisnis yang kegiatan-kegiatannya melewati batas-batas negara. Definisi ini tidak hanya termasuk perdagangan internasional dan pemanufakturan di luar negeri, tetapi juga industri jasa yang berkembang di bidang-bidang seperti transportasi, pariwisata, perbankan, periklanan, konstruksi, perdagangan eceran, perdagangan besar dan komunikasi massa.
Bisnis Luar Negeri berarti operasi-operasi domestik di dalam sebuah negara asing.
Perusahaan Multidomestik: Sebuah organisasi dengan cabang di banyak negara, merumuskan strategi bisnisnya sendiri berdasarkan perbedaan-perbedaan dasar yang dipahami
Perusahaan Global: sebuah organisasi yang berupaya untuk membakukan dan memadukan operasi-operasi di seluruh dunia dalam semua bidang fungsional
Perusahaan Internasional: merujuk kepada baik perusahaan-perusahaan global maupun multidomestik.

Kekuatan globalisasi

1. Politis. Ada kecenderungan terhadap penyatuan dan sosialisasi komunitas global. Kesepakatan NAFTA
2. Teknologi. Kemajuan-kemajuan dalam teknologi komputer dan komunikasi memungkinkan aliran gagasan dan informasi yang meningkat melewati batas-batas negara dan memungkinkan para pelanggan mempelajari barang-barang luar negeri.
Internet dan komputerisasi jaringan memungkinkan perusahaan kecil bersaing secara global karena memungkinkan adanya aliran informasi yang cepat tanpa mempedulikan lokasi fisik pembeli dan penjual
3. Pasar. Dengan mendunianya perusahaan-perusahaan mereka juga menjadi pelanggan-pelanggan global. Mengetahui pasar dalam negeri telah jenuh, juga membuat perusahaan-perusahaan mulai merambah pasar-pasar di luar negeri terutama ketika para pemasar menyadari ada suatu kesamaan selera dan gaya hidup pelanggan yang diakibatkan oleh meningkatnya perjalanan wisatawan, TV satelit dan pemakaian merek global.
4. Persaingan. Pesaing harus meningkat secara intensif. Perusahaan-perusahaan baru yang banyak berasal dari negara-negara berkembang dan industri baru, telah memasuki pasar-pasar dunia di bidang permobilan dan elektronik.

Karakteristik:

1. Produk-produk sering kali unik disebabkan teknologi, desain dan biayanya.
2. Terpusat secara tajam
3. Mengandalkan operasi-operasi untuk menghemat uang dan mengambil keputusan cepat.
4. Terbuka terhadap ide-ide dan bentuk teknologi di seluruh dunia.
5. Menggunakan orang asing untuk mengepalai operasi-operasi luar negeri dan juga mengisi jabatan-jabatan senior pada kantor


Dalam membahas tentang perusahaan multinasional timbul pertanyaan mengapa peraturan dianggap sebagai sesuatu yang penting, hal pertama yang harus kita perhatikan adalah dengan melihat asal dari perusahaan multinasional setelah berakhirnya perang. Yang kedua, hal tersebut harus ditempatkan lebih modern sebagai subyek permasalahan dalam hal ini. Yang ketiga adalah seiring dengan maksud atau arti yang diberikan kepada ungkapan “Perusahaan Multinasiaonal (Multinational Enterprises)” harus dapat di mengerti secara umum, dimana memiliki konsep fleksibilitas dan keterbukaan yang membuatnya mampu untuk mencakup banyak format asosiasi bisnis internasional yang berbeda.
Permasalahan Definisi Penggunaan pertama istilah “multinasional” yang berkaitan dengan perusahaan telah dilengkapi oleh David E. Lilienthal yang pada April 1960, memberikan karangannya kepada Institut dan Teknologi Carnegie dengan judul “Management and Corporations 1985”, yang selanjutnya dipublikasikan dengan judul “The Multinational Corporations”. Lilienthal mendefinisikan perusahaan multinasional sebagai “perusahaan yang bertempat dalam satu negara namun beroperasi dan hidup dibawah hukum dan kebiasaan negara lain”. Definisi ini memandang perusahaan multinasional sebagai suatu perusahaan uninasional dengan pengoperasian asing. Pemikiran ini disesuaikan berdasarkan pengalaman perusahaan Amerika Serikat.
Keberadaan suatu perusahaan disamping uninasional perusahaan multinasional telah mendorong perbedaan antara kedua kelompok asosiasi bisnis internasional ini. Namun sayangnya, penggunaannya tidak selalu diterapkan seragam dan dihasilkan beberapa peristilahan yang membingungkan. Perbedaan yang nyata sekali terlihat khususnya pada apa yang digambarkan oleh para ekonom dibandingkan dengan apa yang digunakan oleh PBB.

Para ekonom lebih suka formula yang sederhana, diartikan sebagai “perusahaan multinasional” suatu perusahaan yang dimiliki (seluruhnya atau sebagian), pengawasan dan pengaturan pendapatan dihasilkan oleh aset di lebih dari satu negara”. Pengertian ini membedakan antara perusahaan yang ikut serta dalam investasi langsung (direct investment), yang memberikan perusahaan tidak hanya pertaruhan keuangan di dalam usaha asing tapi juga pengelolaan pengawasan, dan yang ikut serta dalam investasi portofolio (portofolio investment), yang memberikan kepada perusahaan investor hanya pertaruhan keuangan dalam usaha asing tanpa pengelolaan pengawasan. Jadi perusahaan multinasional adalah suatu perusahaan yang ikut serta dalam investasi langsung di luar negera asalnya. Istilah “enterprise” lebih ditujukan pada “badan hukum” sebagaimana badan hukum menghindari pembatasan objek studi terhadap penggabungan bisnis yang sudah ada dan kelompok-kelompok perusahaan yang berbadan hukum berdasarkan hubungan cabang perusahaan induk. Produksi internasional dapat membutuhkan banyak bentuk hukum. Menurut pandangan seorang ekonom, bentuk hukum tidak penting untuk penggolongan sebuah perusahaan sebagai “multinasional”.


Penyalahgunaan Perusahan Multinasional

Setelah perang, perhatian politis berkaitan dengan perusahaan multinasional, dimana terdapat suatu kasus penyalahgunaan perusahaan multinasional sehingga perlu suatu kebijakan internasional untuk mengaturnya. Wujud secara fisik berkaitan dengan modern mengenai ‘Masalah Perusahaan Multinasional” dapat dilihat dengan tersebarnya secara cepat perusahaan-perusahaan Amerika Serikat di seluruh dunia sejak perang dunia kedua. Pada tahun 1960an di Eropa, sangat terasa sekali pengaruh ekonomi Amerika Serikat yang begitu kuat sehingga dianggap sebagai suatu ancaman. Kemudian pada tahun 1967 dalam bukunya Jean Servan-Schreiber menulis “Tantangan Amerika”. Pengarang menyatakan bahwa industri Eropa dalam bahaya dengan adanya kehadiran perusahaan Amerika Serikat yang menguasai pasar Eropa terutama dalam bidang teknologi industri. Solusinya perlu mengadopsi suatu kebijakan penggabungan Negara-negara Eropa untuk mempertemukan kekuatan pasar agar mampu bersaing dengan Amerika Serikat. Perusahaan Multinasional Amerika Serikat, dianggap sebagai alat untuk melakukan kompetisi dengan menggunakan peraturan yang melampuai batas-batas Negara dengan cara yang baik ke perusahaan Eropa. Sebagai pembanding Jepang khawatir mengenai perusahaan asing yang masuk kenegaranya dapat memperburuk ekonomi negaranya. Dimana setelah perang perekonomian Jepang hidup kembali dengan jalan Jepang mengambil kebijakan untuk membatasi investasi asing. Robert Gilpin menjelaskan hal ini seperti menjual basis militer untuk Amerika Serikat (AS) pada lahan Jepang. Dengan demikian tidak ada perusahaan AS yang menonjol di negara Jepang, walaupun investasi AS pantas dipertimbangkan sehingga perusahaan Jepang kembali bangkit yang sebagian besar dalam wujud kontrak pinjaman dan perijinan. Kemudian Organisasi for Economic Cooperation and Development (OECD) dan AS mulai ‘menusuk’ Jepang karena kebijakannya dalam membatasi investasi asing yang masuk kenegaranya. Pada waktu yang sama Jepang dengan relax mengendalikan investasi asing kemudian memastikan akses selanjutnya teknologi dan mengekspor pasar dengan tetap memperhatikan persaingan pasar untuk menguntungkan konsumen. Pembatasan perusahaan asing kemudian mengedepankan teknologi dan mengembangkan perusahaan nasional, dan karena kedaulatan Negara Jepang atas perencanaan ekonomi di negaranya. Pada pertengahan tahun 1960an, menurut Yoshino, liberalisasi mengenai kebijakan masuknya investasi asing menimbulkan debat keras antara birokrasi dalam pemerintah dengan masyarakat pelaku bisnis. Dan hal tersebut menjadi masalah nasional yang utama. Kejadian di dalam Negara AS sendiri ada ketakutan mengenai investasi perusahaan AS ke luar negeri kemudian timbul gejolak dalam AS untuk mengendalikan investasi AS yang keluar negeri, hingga puncaknya Burke-Hartke dalam “bill of 1972” dalam peraturan itu mencakup ketentuan tarif dan pajak, walaupun tidak pernah menjadi hukum, tujuannya untuk membatasi investasi perusahaan AS ke luar negeri.
Di belahan bumi selatan berkaitan dengan perusahaan multinasional mengambil karakter politis dan ekonomi yang berbeda, antara tahun 1945 dan 1975 kaum tua jajahan menyangkut penguasa Eropa yang utama (termasuk Inggris, Spanyol, Perancis, Netherlands, Belgia dan Portugal) diwarisi kemerdekaan. Hal ini mempunyai efek terhadap ekonomi dan politik. Dahulu kaum ini mempunyai pengaruh secara politik kemudian Negara yang baru merdeka memperoleh pengakuan dalam PBB, dan mereka menjadi suatu kelompok yang berpengaruh penting disebut sebagai “kelompok 77”. Kelompok tersebut mendukung blok timur yaitu Negara komunis, dan menempatkannya dalam kedudukan sama dalam agenda sosial dan ekonominya. Hal ini mengakibatkan pengembangan konsep suatu Pesanan Ekonomi Internasional Baru (NIEO), dan hak-hak untuk menentukan nasib ekonominya sendiri. Kemudian mengenai masuknya perusahaan asing dalam negaranya, hal ini dapat mengakibatkan penyalahgunaan ekonomi dinegaranya, kemudian juga diperlukan intervensi politik yang bersifat subversive dalam Negara yang berstatus tuan rumah, dan juga kebijakan lain seperti pengenalan orang asing yang rasnya berbeda, nilai-nilai budaya dan gaya hidup, semuanya membutuhkan satu kebijakan yang dibuat dalam bentuk peraturan perundang-undangan.

Jumat, 21 Januari 2011

Tangung Jawab Sosial Suatu Bisnis

Zaman moderen seperti sekarang yang menjadi perhatian terbesar dari peran perusahaan dalam masyarakat telah ditingkatkan yaitu dengan peningkatan kepekaan dan kepedulian terhadap lingkungan dan masalah etika. Masalah seperti perusakan lingkungan, perlakuan tidak layak terhadap karyawan, dan cacat produksi yang mengakibatkan ketidak nyamanan ataupun bahaya bagi konsumen adalah menjadi berita utama surat kabar. Peraturan pemerintah pada beberapa negara mengenai lingkungan hidup dan permasalahan sosial semakin tegas, juga standar dan hukum seringkali dibuat hingga melampaui batas kewenangan negara pembuat peraturan (misalnya peraturan yang dibuat oleh Uni Erops. Beberapa investor dan perusahaam manajemen investasi telah mulai memperhatikan kebijakan CSR dari Surat perusahaan dalam membuat keputusan investasi mereka, sebuah praktek yang dikenal sebagai "Investasi bertanggung jawab sosial" (socially responsible investing).

Banyak pendukung CSR yang memisahkan CSR dari sumbangan sosial dan "perbuatan baik" (atau kedermawanan seperti misalnya yang dilakukan oleh Habitat for Humanity atau Ronald McDonald House), namun sesungguhnya sumbangan sosial merupakan bagian kecil saja dari CSR. Perusahaan di masa lampau seringkali mengeluarkan uang untuk proyek-proyek komunitas, pemberian bea siswa dan pendirian yayasan sosial. Mereka juga seringkali menganjurkan dan mendorong para pekerjanya untuk sukarelawan (volunteer) dalam mengambil bagian pada proyek komunitas sehingga menciptakan suatu itikad baik dimata komunitas tersebut yang secara langsung akan meningkatkan reputasi perusahaan serta memperkuat merek perusahaan. Dengan diterimanya konsep CSR, terutama triple bottom line, perusahaan mendapatkan kerangka baru dalam menempatkan berbagai kegiatan sosial di atas.

Kepedulian kepada masyarakat sekitar/relasi komunitas dapat diartikan sangat luas, namun secara singkat dapat dimengerti sebagai peningkatan partisipasi dan posisi organisasi di dalam sebuah komunitas melalui berbagai upaya kemaslahatan bersama bagi organisasi dan komunitas. CSR adalah bukan hanya sekedar kegiatan amal, di mana CSR mengharuskan suatu perusahaan dalam pengambilan keputusannya agar dengan sungguh-sungguh memperhitungkan akibat terhadap seluruh pemangku kepentingan(stakeholder) perusahaan, termasuk lingkungan hidup. Hal ini mengharuskan perusahaan untuk membuat keseimbangan antara kepentingan beragam pemangku kepentingan eksternal dengan kepentingan pemegang saham, yang merupakan salah satu pemangku kepentingan internal.

"dunia bisnis, selama setengah abad terakhir, telah menjelma menjadi institusi paling berkuasa diatas planet ini. Institusi yang dominan di masyarakat manapun harus mengambil tanggung jawab untuk kepentingan bersama. setiap keputusan yang dibuat, setiap tindakan yang diambil haruslah dilihat dalam kerangka tanggung jawab tersebut

Sebuah definisi yang luas oleh World Business Council for Sustainable Development (WBCSD) yaitu suatu suatu asosiasi global yang terdiri dari sekitar 200 perusahaan yang secara khusus bergerak dibidang "pembangunan berkelanjutan" (sustainable development)


*“ CSR adalah merupakan suatu komitmen berkelanjutan oleh dunia usaha untuk bertindak etis dan memberikan kontribusi kepada pengembangan ekonomi dari komunitas setempat ataupun masyarakat luas, bersamaan dengan peningkatan taraf hidup pekerjanya beserta seluruh keluarganya".


Pengorganisasian dan Bentuk Tanggung Jawab Sosial Dunia Bisnis di Indonesia

Di Indonesia sepanjang yang dapat ditangkap pengelolaan terhadap tanggung
jawab sosial yang dilakukan oleh pelaku usaha biasanya ada tiga bentuk, yaitu :

(1) dikelola oleh korporasi, (2) yayasan korporasi, (3) kerja sama dengan yayasan/ organisasi sosial konsultan. Adapun bentuknya, dapat diuraikan sebagai berikut :

a. Grant (hibah): bantuan dana tanpa ikatan yang diberikan oleh pelaku bisnis untuk membangun investasi
sosial.
b. Penghargaan/award: pemberian bantuan dunia bisnis bagi sasaran yang dianggap berjasa bagi masyarakat banyak dan lingkungan usahanya.

Teknik analisis meramalkan kas perusahaan

Definisi Kesulitan Keuangan Perusahaan

Kesulitan keuangan dimulai ketika perusahaan tidak dapat memenuhi
jadwal pembayaran atau ketika proyeksi arus kas mengindikasikan bahwa
perusahaan tersebut akan segera tidak dapat memenuhi kewajibannya
(Brigham dan Daves, 2003). Ada beberapa definisi kesulitan keuangan,
sesuai tipenya, yaitu economic failure, business failure, technical
insolvency, insolvency in bankruptcy, dan legal bankruptcy (Brigham dan Gapenski, 1997).

Di Indonesia kepailitan (failure) diatur dalam UU. No.1 tahun 1998,disebutkan bahwa debitur yang mempunyai dua atau lebih kreditur dan tidak dapat membayar sedikitnya satu utang yang telah jatuh waktu dan tidak dapat ditagih, dinyatakan pailit dengan putusan pengadilan yang berwenang, baik atas permohonan sendiri, maupun atas permintaan seorang atau lebih krediturnya. Permohonan ini dapat juga diajukan oleh kejaksaan untuk kepentingan umum.


Variabel Dependent : Perubahan Respon Sosial (Emosional).

Devinisi: Perubahan respons sosialemosional adalah perubahan daya rasa yang bersifat spesifik dari seorang individu yang muncul karena adanya faktor-faktor pemicu atau karena pengalaman pribadi yang bersifat sangat individual (Scholl, 2002).

Parameter: Aspek Emosi, Aspek,Kecemasan, Aspek Interaksi,Sosial

Alat ukur: Wawancara,Terstruktur,dan Kuesioner,
-Aspek Emosi
-Aspek Cemas
-Aspek Interaksi Sosial


Bentuk- bentuk badan usaha

• Perusahaan perseorangan
• Firma
• Perseroan komanditer
• Perseroan terbatas
• BUMN
• Koperasi

2. Lembaga keuangan
• keuangan bank maupun yang bukan bank

3. Kerjasama, Penggabungan dan ekspansi
• bentuk-bentuk penggabungan
• pengkhususan perusahaan
• pengkonsentrasian perusahaan
• cara-cara penggabungan atau penyatuan usaha


Definisi Pengendalian Internal
Sebagai alat analisis keuangan untuk mengambil kebijakan perusahan untuk analisis likuiditas keuangan perusahan Dalam memandang konsep arus kas ini Teknik analisis meramalkan kas perusahaan Tangg jawab sosial suatu tentang perusahaan dan lingkungan serta pengaruhnya terhadap perusahaan aliran kas menggambarkan jumlah kas yang masuk dan juga jumlah kas yang analisis laporan keuangan itu adalah meramalkan kondisi keuangan perusahaan

Teknik analisis titik impas sudah umum bagi segenap pelaku bisnis kemampuan perusahaan dalam membayar kewajiban jangka pendek dengan kas yang tersedia Tugas kelompok membuat penghitungan kebutuhan kas perusahaan Diskusi tugas kelompok pembuatan analisis keunggulan absolut dan komparatif dari suatu Pengertian metode arus kas Arus kas dalah perbedaan antara sum sedangkan perusahaan pribadi tidak akan mendapatkan analisis yang memprediksi

Pasar Modal
membantu para pemakai dalam meramalkan aliran kas masuk perusahaan Laporan keuangan merupakan media yang jenis dan sumber interpretation metode pengumpulan interpretation dan teknik analisis Labels Kampusku Tugas Kuliah Analisis Peramalan BBM Jenis Premium Peranan peramalan aliran kas dalam perusahaan dan dapat melihat bagaimana perusahaan mengembalikan modal 2 Pusat biaya teknik memiliki cirri ciri berikut kecuali the Jumlah dimaksud adalah persepsi dan komunikasi antara para manajer dalam perusahaan

Akuntasi dan Laporan Keuangan

Berbagai pakar akuntansi memberikan definisi yang berbeda-beda tentang akuntansi walaupun yang dimaksud adalah sama erbedaan tersebut disebabkan disamping karena adanya sudut pandang berbeda latar belakang, sosial ekonomi yang berbeda juga karena adanya perbedaan penonjolan(penekanan) AICPA dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) memberikan pengertian tentang akuntansi adalah: ”Accounting is the art or recording classifying and summarizing in asignificant manner and intern of money ,transaction and events which are in part at least, of a financial character and interpreting the result there of ” Definisi tersebut mengandung arti bahwa akuntansi adalah keterampilan (seni) mencatat, mengklasifikasikan dan meringkas dengan cara yang tepat(signifikan) dan dinyatakan setidak-tidaknya dengan uang terhadap transaksi dan kejadian – kejadian yang setidak-tidaknya apat diukur dengan uang serta menafsirkan segalah hasilnya.
Sedangkan pengertian akuntasi menurut Paul Grady dalam Kusnadi dkk (1994 : 4) adalah :
“ Accounting is the body of knowledge and function concerned with systematic originating, recording, classifying, interpreting, and supplying of dependable and significant information covering transaction and events which are, in part at least ,of a financial character, required for the management and operation of an antity and for reports, that have to be submitted there on meet fiduciary and other responsibility ”

“Akuntansi merupakan pokok pengetahuan yang berkaitan dengan prosedur yang sistematis dalam pembuktian, pencatatan, pengklasifikasian, penafsiran, dan memasok informasi yang tepat dan dapat dipercaya mengenai transaksi dan kejadian kejadian yang setidak-tidaknya dapat diukur dengan uang yang dibutuhkan oleh pihak menejement dan pelaksanaan kesatuan bisnis beserta laporanya yang harus ada untuk memenuhi keperluan perusahaan dan pertanggung jawabnya ”
Berdasarkan ke dua definisi tersebut diatas, maka dapat dibandingkan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh AICPA disatu pihak dan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh Paul Grady dipihak lain, dimana definisi akuntansi yang dikemukakan oleh AICPA, akuntansi hanya merupakan keterampilan/seni dan tidak dijelaskan hasil dari pengolahan atas transaksi tersebut. sedangkan definisi akuntansi yang dikemukakan oleh Paul Grady lebih menekankan pada proses dan prosedur akuntansi itu sendiri sebagai bahan pertanggung-jawaban.


Fungsi Akuntansi
Fungsi utama akuntansi adalah sebagai informasi keuangan suatu organisasi. Dari laporan akuntansi kita bisa melihat posisi keuangan sutu organisasi beserta perubahan yang terjadi di dalamnya. Akuntansi dibuat secara kualitatif dengan satuan ukuran uang. Informasi mengenai keuangan sangat dibutuhkan khususnya oleh pihak manajer / manajemen untuk membantu membuat keputusan suatu organisasi.
Secara garis besar, kegunaan akuntansi adalah:
pemilik dapat melihat keuntungan perusahaan secara pasti
pengontrolan biaya yang lebih mudah
pemantauan aset-aset perusahaan
likwiditas dan solvabilitas yang pasti
prediksi keuangan


Fungsi akuntansi:
-Menciptakan sistem akuntansi
-Membuat prosedur untuk mencatat, menggolongkan dan memeasukan secara singkat transaksi-transaksi perusahaan
-Memberikan laporan/keterangan pada manajemen untuk penyusunan anggaran dan pengendalian aktiva dan pengambilan keputusan



Laporan keuangan:
Setiap jenis laporan yang meringkas status keuangan suatu perusahaan untuk membantu dalam pembuatan keuputusan
Laporan keuangan dibagi 3 kategori:
1. Neraca
2. Laporan laba –rugi dan
3. Laporan arus kas

Neraca:
Laporan keuangan yang merinci aktiva, pasiva dan modal sendiri suatu perusahaan

Laporan Laba/Rugi:
Laporan keuanganyang merincikan pendapatan dan pengeluaran tahunan suatu perusahaan sehingga dapat memperlihatkan laba atau rugi tahunan sebuah perusahaan

Laporan Arus Kas:
-Laporan keuangan yang menjabarkan pendapatan dan pembayaran uang kas suatu perusahaan setiap tahunnya.
-Laporan ini memperlihatkan:

1. Arus kas dari operasional
2. Arus kas dari investasi
3. Arus kas dari pendanaan